JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Calon Bupati (Cabup) Petahana Semarang nomor urut 1 H Ngesti Nugraha mengingatkan para orang tua di Desa Duren, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, senantiasa perhatian dengan menjaga putra-putrinya dengan baik.
Terutama yang berusia menginjak remaja, agar mereka tidak terpengaruh oleh berbagai bentuk kenakalan remaja maupun aktivitas negatif yang cenderung merugikan diri sendiri dan masyarakat.
“Mari kita sama-sama mendampingi dan menjaga anak-anak remaja kita agar tidak ikut-ikutan tawuran, aksi balap liar, mengonsumsi minuman keras apalagi narkoba serta bentuk kenakalan remaja lainnya,” ujarnya saat menghadiri acara Merti Dusun Desa Duren, pekan kemarin.
Salah satu upaya pencegahan anak-anak lebih dikenalkan dengan tradisi leluhur seperti kegiatan merti dusun. Mengenal lebih jauh budaya adi luhung warisan nenek moyang lewat kesenian tradisional.
Cabup berpasangan dengan Calon Wakil Bupati Semarang Hj Nur Arifah (MUTIARA) ini mengingatkan maraknya judi online (judol) sangat merugikan dan merusak sendi kehidupan masyarakat.
“Pemerintah Kabupaten Semarang bersama pihak terkait turut melakukan berbagai upaya pencegahan. Karena dampak dari kecanduan judi online semakin hari semakin meresahkan,” tandasnya.
.
Lebih lanjut, Ngesti menyampaikan turut mangayubagyo (ikut berbahagia) bersama warga Duren dan sekitarnya yang sedang menggelar sedekah dusun. Sebagai puncak kegiatan digelar pentas kesenian wayang kulit yang mengajarkan budi pekerti dan keluhuran.
“Semoga seluruh masyarakat Desa Duren selalu diberikan kesehatan, panjang umur, ayem tentrem, gemah ripah loh jinawi serta diberilan rejeki yang berkah dari Allah SWT,” harapnya.
Dalam kesempatan ini Ngesti Nugraha menyampaikan program kesehatan, saat ini Kabupaten Semarang sudah mencapai Universal Health Coverage (UHC) dalam kepesertaan BJS Kesehatan. Ini menjadi program yang akan terus dilanjutkan sebagai program unggulannya.
Disebutkan, masyarakat khususnya warga Desa Duren yang sakit belum ikut kepesertaan BPJS Kesehatan bisa mendaftar gratis, karena dibayari Pemkab Semarang dan proses pembuatan kartu hingga bisa aktif hanya dibutuhkan waktu tidak lebih dari 10 menit.
Caranya bagaimana, bisa langsung ke Puskesmas terdekat, cukup pakai foto dan KTP Kabupaten Semarang maka akan langsung diproses dengan cepat untuk bisa segera mendapatkan jaminan pelayanan Kesehatan.
“Termasuk yang kartu BPJS Kesehatan yang macet juga dibantu oleh pemerintah untuk mengaktifkan Kembali, agar Masyarakat Kabupaten Semarang tanpa terkecuali bisa mengakses layanan jaminan Kesehatan,” jelasnya.
Disampaikan beberapa prestasi pembangunan yang telah berhasil dilaksanakan. Ia menyebut, pasca Covid-19 lalu, terkait kemiskinan tahun 2022 sebanyak 7,29 persen saat ini turun menjadi 6,96 persen.
“Ini merupakan terendah keenam di Jateng. Kemudian tingkat pengangguran terbuka tahun 2022, tercatat 5,02 persen turun menjadi 4,05 persen. Kemudian kemiskinan ekstrem tahun 2022 sebasr 4,48 persen, turun menjadi 4,06 persen,” ucapnya.
Lebih lanjut, Ngesti mengatakan, prestasi yang lain, seperti stunting tahun 2023 tercatat 4,61 persen, turun menjadi 3,6 persen dan terendah kedua se-Jateng. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2022 kabupaten Semarang sebesar 74,67 naik menjadi 75,13. (muz)