JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Kalangan milenial memiliki potensi yang besar dalam pengembangan pemberdayaan pesisir dengan segala kekayaannya. Mereka adalah generasi muda yang memiliki kelebihan dari sisi teknologi dalam membudidayakan kemaritiman.
Ide tersebut mendorong Keluarga Alumni Perikanan Undip (Kerapu) menggandeng kalangan milenial untuk melakukan terobosan pemberdayaan masyarakat pesisir. Para start up tersebut hadir dengan berbagai ide tentang wisata bahari, ekosistem laut, perikanan dan lainnya.
Ketua Umum DPP Keluarga Alumni Perikanan Undip (Kerapu), Abdul Kadir Karding mengatakan pihaknya terus konsisten melakukan pemberdayaan masyarakat pesisir.
“Kerapu terus mendorong kalangan milenial membuat berbagai terobosan pemberdayaan masyarakat pesisir dengan membuat start up wisata bahari, ekosistem laut, perikanan, dan lainnya,” ujarnya pada “Ngobam” (Ngopi Bahas Maritim) di Antara Kata Café Semarang, Jumat (30/8) malam.
Karding menambahkan untuk mengembangkan wilayah pesisir tidak terlalu sulit, karena sudah ada teknologi informatika.
“Di era digital ini cukup menggunakan gadget melalui media sosial, Facebook, Instragram dan lainya, bisa menjual wilayah pesisir dengan pariwisata bahari di antaranya kawasan mangrove, karang, dan lainnya,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, ada tujuh start up yang hadir dengan kelebihan masing-masing. Ketujuh start up tersebut adalah Indofishery, Indonesia Tour and Guide, SiRobo, Lindungihutan, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), INAFISH, dan NambakYuk.
Acara yang digagas oleh Keluarga Alumni Perikanan Universitas Diponegoro (Kerapu) itu bertemakan ‘Peran Serta Startup Menyongsong Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, Mampukah?”. Selama acara, mereka banyak bertukar ide, gagasan, serta prinsip untuk memajukan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil lewat teknologi yang digagas masing-masing.
Agar hasilnya maksimal, lanjutnya, maka antar-start up tersebut harus menjalin sinergitas dan kerja sama.
Dalam hal ini, tutur Karding, Kerapu akan menjadi fasilitator bagi start up dengan membantu pemasaran.
“Kerapu akan berkomuniskai dengan pemerintah untuk membantu start up mengambangkan wilayah pesisir,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, CEO start up Indofishery Abdul Hamid, menuturkan pihaknya menjual berbagai jenis ikan sesuai permintaan konsumen melalui online.
Menurutnya, permintaan masyarakat akan ikan tiap hari terus meningkat.
“Untuk memasarkan hasil ikan para nelayan tidak ada hambatan. Kami menjual melalui webiste indofsiher.id dan Whatsapp serta Instargram,” tuturnya.
Sementara, Pendiri start up Indonesia Tour Guide, Noky Risky Samudra mengatakan kendala yang dihadapi untuk memasarkan wisata bahari, pulau dan pantai di antarantmya masih ada sarana yang belum mendukungnya.
Selain itu, menurutnya, kendala lainnya star up yang dikelola belum ada kejelasan pembinaan di bawah Dinas Pariwisata atau Dinas Komunikiasi dan Informatika.
“Saat ini Indonesia Tour Guide masih fokus dibidang jasa pemandu wisata dan rental kendaraan,” ujar alumni Fakultas Perikanan Undip ini. (rit)