JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Film ‘Nini Thowok’ akan mengawali ramainya film bergenre horor di 2018. Tak sekadar tampil misteri, film besutan KBS Films ini berupaya mengangkat potensi pariwisata daerah dan budaya lokal berupa urban legend.
Film ini digadang mengalahkan genre serupa, seperti ‘Tusuk Jelangkung’, ‘Jelangkung’, atau ‘Bangsal 13’.
“Nini Thowok adalah urban legend, terkenal di Solo, dan masyarakat Jawa. Kita berupaya angkat sisi misteri dari boneka mirip orang-orangan sawah itu, ada sejarah dan budayanya,” kata produser film, Hendro Djasmoro, saat roadshow promi film di SMKN 2 Semarang, Rabu (31/1).
Alur film menampilkan sosok Nyonya Oei diperankan Gesata Stella, di balik misteri boneka ‘Nini Thowok’ yang mendiami rumah tua Gondang Winangoen, sebuah bangunan sejarah gedung pabrik gula tertua di Klaten. Adapun pemeran utama Natasha Wilona sebagai Nadine yang berupaya mengungkap misterinya.
“Tak hanya mengangkat sisi mistis saja, promo kita pada pelajar SMKN 2 Semarang sebagai edukasi bahwa ‘Nini Thowok’ memiliki sejarah panjang sebagai akulturasi budaya di Jawa dan Tionghoa. Film horor peminat tertinggi adalah anak muda,” katanya.
Artis kawakan Ingrid Widjanarko, akan berperan sebagai Mbok Girah, orang yang setia sebagai penjaga rumah tua Gondang sejak kepemilikan dari Nyonya Oei sampai ditempati oleh Nadine yang orang Jawa. Dia pemegang kunci misteri rumah tua itu.
Film berdurasi 90 menit ini akan tayang perdana serentak pada 1 Maret 2018. Didukung sejumlah artis sepeti aktris muda berbakat Natasha Wilona, Amec Aris, Jajang C. Noer, Ingrid Widjanarko, Gesata Stella, Al Buqhory, Nicole Rossi, Slamet Ambari dan Lea AW. Dengan dibantu Erwin Arnada yang punya tangan dingin sebagai sutradara film-film horor akankah Nini Thowok memenuhi impiannya sebagai film horor terlaris tahun ini?. (aam /bis)