Nongky Santuy, Edukasi Milenial Tepis Radikalisme Dalam Kebhinekaan Lintas Agama

Anti Radikalisme : Peserta Nongky Santuy Kebhinekaan Lintas Agama komitmen tepis radikalisme menuju persatuan kebangsaan. FOTO : DWI SAMBODO/JATENG POS

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Membangkitkan mental dan jiwa kebhinekaan dalam bingkai guyub rukun antar umat beragama, bisa dilakukan dengan cara apa saja, khususnya untuk generasi milenial yang menjadi tulung punggung masa depan persatuan kebangsaan.

Seperti kegiatan Nongky Santuy yang dilakukan oleh pengurus Gereja ST Maria Fatimah Banyumanik Semarang, pada Sabtu (16/9) sore lalu.

Mengusung tema ” Tumbuh Bersama Dalam Kebhinekaan Membangun Masa Depan Berpengharapan ” kegiatan diskusi santai itu, diisi materi wawasan kebangsaan dalam kerukunan umat beragama.

Salah satu narasumber pada kegiatan tersebut, yakni Brigjen R Ahmad Nurhahid Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) RI yang hadir secara langsung memberikan materi khusus kepada para peserta dari milenial lintas agama.

Dikatakan Brigjen R Ahmad Nurwahid, membangun mental para generasi muda dalam wawasan kebangsaan guna menyelaraskan satu visi kerukunan umat beragama, penting diberikan sejak dini.

“Isu yang berkembang terkait radikalisasi ini, terus berkembang dan tidak pernah mati. Maka dari itu, pembekalan wawasan kebangsaan, kebhinekaan, radikalisasi harus diberikan sejak dini denga tatanan aturan sesuai UU dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia”, tuturnya.

Dijelaskan, radikalisme bisa mempengaruhi siapa saja, khususnya generasi muda kaum milenial.

“Guna menepis isu radikalisme yang bisa terjadi dibelahana dunia, tidak saja di Indonesia, cara pencegahan yang paling mendasar adalah, memberikan edukasi sejak dini kepada generasi muda milenial. Salah satunya dengan kemasan kegiatan diskusi santai seperti ini”, katanya.

Lanjutnya, dari diskusi santai, jika kerap diberikan kepada generasi muda dengan tatanan tidak kaku dan menampung masukan mereka, serta memberikan solusi dan penerapanya, otomatis para generasi muda akan lebih memahami apa kebhinekaan dan apa radikalisme.

“Kalau sejak dini sudah mendapatkan vaksin dalam arti edukasi terkait radikalisme dan membentuk mental persatuan antar umat beragama. Kami yakin, generasi muda Indonesia yang akan menjadi tongkat estafet kepimpinan, mereka akan terus mengedepankan kepentingan bangsa dalam persatuan kebhinekaan lintas agama”, papar Brigjen R Ahmad Nurwahid.

Pada kegiatan tersebut, juga digelar pembacaan deklarasi kebhinekaan lintas agama yang diikuti oleh para peserta.

BNPT RI berharap, edukasi pada materi kebhinekaan lintas agama mampu, meredam perkembambanhan radikalisme dan menumbuhkembangkan semangat dan mental generasi muda dalam mempertahankan keutuhan persatuan kebangsaan. (ucl)