Nyadran Mbah Geger dan Mbah Baris Dukuh Sumurboto Banyumanik

JATENGPOS.CO.ID, Warga Dukuh Sumurboto melakukan doa dan makan bersama di area makam adat Mbah Geger dan Mbah Baris yang berlokasi di Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jumat (3/1). Kegiatan sadran leluhur Sumurboto ini dilaksanakan setiap hari Jumat Kliwon, bulan Rajab yang diawali dengan bersih-bersih makam dan dilakukan doa dan makan bersama.

Di makam adat ini tidak sembarang orang bisa dimakamkan, hanya keturunan Mbah Geger dan Mbah Baris serta warga asli Dukuh Sumurboto atau pendatang yang sudah tinggal selama minimal 5 tahun yang boleh dimakamkan disini.

Dukuh Sumurboto ini bermula dari perjalanan Mbah Geger dan istrinya Mbah Baris dari tempat asalnya Pengging, Boyolali yang hendak merantau ke Kerajaan Demak untuk mencari pekerjaan. Dalam perjalanan, Mbah Geger mendengar ada sayembara untuk melawan para perusuh atau perampok yang sudah mengganggu warga di Dukuh tersebut. Mbah Geger kemudian berhasil mengusir perampok dan akhirnya diberikan hadiah kepadanya tanah perdikan Sumurboto tersebut.

Baca juga:  Peduli 'Wong Cilik', Ratusan Mahasantri Jateng Deklarasi Dukung Ganjar

Foto : Prast.wd/Jateng Pos