JATENGPOS.CO.ID, BARCELONA – Pemain muda Barcelona, Lamine Yamal, menjelaskan situasi di mana ia dianggap marah terhadap pelatih Hansi Flick setelah ditarik keluar lebih awal dalam pertandingan melawan Deportivo Alaves di La Liga Spanyol, Minggu (06/10/2024).
Dalam pertandingan tersebut, Barcelona berhasil meraih kemenangan 3-0 dan tetap memuncaki klasemen La Liga Spanyol.
Lamine Yamal, yang sudah terbiasa hampir sepanjang pertandingan pada musim ini, terlihat terganggu ketika ditarik keluar di babak kedua. Namun, ia mengklarifikasi bahwa kekecewaannya saat itu bukanlah terhadap Hansi Flick, melainkan terhadap dirinya sendiri.
“Saya lebih merasa tidak gembira dengan permainan yang saya perlihatkan. Saya menuntut banyak hal dari diri sendiri dan itu adalah garis yang harus saya ikuti untuk bermain dengan 100 persen,” tegas Lamine Yamal seperti dilansir dari Forbes.
Lamine Yamal juga menyebutkan bahwa Hansi Flick menanyakan apakah reaksinya disebabkan oleh pergantian pemain atau performanya di lapangan. “Saya merasa bisa membantu tim. Saya bilang kepadanya bahwa di pertandingan berikutnya, saya akan siap 100 persen,” ujar pemain muda Barcelona itu.
Lamine Yamal dan rekan-rekannya di Barcelona menikmati pengalaman bermain di bawah arahan Hansi Flick pada musim ini. “Kami senang dengan kebebasan yang diberikan pelatih dan model permainan, terutama saat meraih kemenangan, karena jika tidak, orang-orang tidak akan bahagia,” ujar pemain muda Barcelona itu.
Lamine Yamal mencatatkan bahwa meskipun gaya permainan yang diterapkan oleh Hansi Flick sangat menuntut, hal itu memberikan kontrol ketika mereka melakukan tekanan dan merebut bola.
Sebagai tambahan, Lamine Yamal juga memberikan dukungan kepada rekan satu timnya, Robert Lewandowski, yang saat ini memimpin daftar pencetak gol terbanyak di Spanyol. “Segala sesuatu yang diberikan kepadanya pasti menjadi gol. Kami sangat senang untuknya. Saya harap dia memenangkan Pichichi,” ucap Lamine Yamal.
Saat ini, Lamine sedang berada di kamp Timnas Spanyol dan akan berpartisipasi dalam pertandingan UEFA Nations League melawan Denmark dan Serbia. Setelah itu, ia akan kembali ke Barcelona untuk menghadapi Sevilla di Stadion Montjuic pada 20 Oktober mendatang.
Hidup Lamine Yamal berubah setelah menjadi bintang di Euro 2024. Pemain Barcelona itu juga bercerita mengenai kenyamanan di bawah pelatih Hansi Flick.
Yamal meraih juara Euro 2024 bersama Spanyol dan menjadi bintang dalam ajang tersebut saat usianya baru 17 tahun. Rekor demi rekor juga telah digapai. Alhasil, popularitasnya semakin meroket.
“Sejak Euro, banyak hal berubah. Semuanya menjadi lebih rumit sekarang. Saya tidak bisa keluar dengan ibu saya lagi, semua orang mengenal kami,” cetusnya.
Namun, Yamal sebisa mungkin menjalaninya dengan santai. Ia menyadari hal itu adalah konsekuensi dengan apa yang ia dapatkan sekarang.
Dalam wawancara di Radiogaceta RNE, penyerang Barcelona itu menyebut Hansi Flick memberikan harapan baru bagi Barcelona. Para pemain juga nyaman.
“Kami senang dengan gaya permainan yang diberikan pelatih kepada kami dan kepercayaan diri serta kebebasan yang diberikannya kepada kami dan yang terpenting adalah kemenangan,” tutur dia.
Yamal juga bicara mengenai kekecewaan setelah pergantian pemain melawan Alaves. “Saya tidak senang dengan pertandingan saya, saya pikir saya bisa bermain lebih baik. Saya menuntut banyak dari diri saya sendiri,” pungkasnya. (bol/riz)