JATENGPOS.CO.ID, BREBES– Insiden truk mengalami rem blong terjadi jalur flyover (FO) Kretek Kecamatan Paguyangan, jalan utama Tegal-Purwokerto, Kamis (7/10/2021). Beruntung, sopir truk trailer berhasil mengarahkan kendaraanya menuju jalur penyelamat yang berjarak sekitar 1 km dari (FO) Kretek.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, truk trailer B 9823 PEH yang menarik kontainer bermuatan ikan melaju dari selatan (Purwokerto) ke utara (Tegal). Pengemudi truk Rosim, 44, menuturkan, truknya mengalami kendala pengereman saat menuruni jalur flyover Kretek.
“Remnya jadi bangka (keras), padahal posisi perseneling di gigi 3. Beruntung jarak dengan kendaraan didepan cukup jauh,” kata Rosim.
Dia mengaku rutin melintasi jalur Bumiayu-Paguyangan ini, sehingga mengetahui adanya jalur penyelamat. Meskipun truk tailer yang dikendarainya sempat oleng, namun Rosim berhasil mengarahkan kendaraanya ke lokasi tersebut agar berhenti.
“Saya rutin kirim barang dari Cilacap ke Jakarta, jadi paham disini ada jalur penyelamat,” ucapnya.
Laju kendaraan besar ini, baru dapat berhenti setelah bagian depannya menabrak tembok pengaman di ujung jalur penyelamat. Selain kondisi jalur menurun panjang semenjak FO Kretek, beban muatan juga diduga membuat truk sulit dihentikan.
“Saya bawa ikan sebanyak 27 ton dari Cilacap menuju Jakarta, meskipun sudah naik jalur penyelamat tapi belum mau berhenti sampai akhirnya menabrak ujung tembok,” jelasnya.
Kasat Lantas Polres Brebes AKP Endah Setianingsih, didampingi Kapos Lantas Bumiayu AIPTU Bagus Heri Sertiawan membenarkan terjadinya insiden tersebut. Dikatakan, kegagalan fungsi pengeraman sebagaimana pengakuan pengemudi menjadi penyebab truk terpaksa harus masuk jalur penyelamat.
“Sopir sudah tidak bisa menguasai kendaraan, saat memasuki FO dari arah selatan, menggunakan gigi 3. Pada jalan menurun, takut tidak kuat dia berniat memindahkan ke gigi 2, tapi tidak berhasil hingga kembali masuk ke gigi 3 kemudian remnya blong,” kata Endah.
Kasat Lantas menghimbau kepada pengemudi dengan beban muatan berat, untuk tidak melalu jalur antara Purwokert-Tegal tersebut. Hal ini lantaran jalur tersebut rawan terjadi kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar dengan beban muatan berat.
“Kami juga meminta warga yang ada di sekitar jalur untuk senantiasa waspada, mengingat aktivitas kendaraan cukup tinggi di jalur ini,” ingatnya.
Meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa, namun insiden tersebut membangkitkan rasa trauma warga, atas deretan insiden yang terjadi sebelumnya.
“Beruntung tadi sopir bisa mengarahkan ke jalur penyelamat yang baru saja selesai pembangunannya, kalau tidak kejadian bisa lebih parah lagi,” ungkap Aminudin, 43, warga setempat.
Dikatakan, meski saat ini sudah terdapat dua jalur penyelamat di sepanjang jalan mulai dari FO Kretek ke arah utara hingga simpang tiga Jalan Lingkar Bumiayu, namun intensitas kendaraan besar yang melintas di jalur tersebut cukup membuat warga was-was.
“Tetap saja ketar-ketir, apa lagi kalau ingat sejumlah kecelakaan yang pernah terjadi dan masih menghantui pikiran. Sebab bukan hanya melibatkan kendaraan dan penggunanya, kecelakaan juga kerap berdampak pada rumah warga di pinggir jalan,” tuturnya. (pri/jpnn)