JATENGPOS.CO.ID, SYDNEY – Belum lama ini Timnas Australia mengumumkan skuad untuk menjalani dua laga lanjutan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 untuk FIFA Matchday periode Maret 2025.
Socceroos dijadwalkan menjamu Timnas Indonesia di Sydney Football Stadium, Kamis (20-03-2025). Setelah itu mereka bertandang ke markas China di Hangzhou, Selasa (25-03-2025).
Skuad Australia kali ini berisi 26 pemain. Para pemain yang paten bermain seperti Jackson Irvine, Maty Ryan, atau Aziz Behich tetap mendapatkan tempat di skuad Socceroos asuhan pelatih Tony Popovic.
Namun, ada empat pemain yang baru pertama mendapatkan panggilan ke Timnas Australia. Mereka adalah Nectarios Triantis, Kai Trewin, Ryan Teague, dan Alex Grant. Plus kiper Paul Izzo dan Tom Glover yang masih 0 caps.
Pemilihan komposisi pemain dari sang pelatih Tony Popovic mengundang pertanyaan bagi kalangan pendukung Timnas Australia. Dari daftar deretan penyerang, tak ada nama Mitchell Duke, striker kawakan yang sudah menjadi andalan sejak era Graham Arnold hingga awal kepelatihan Popovic.
Pemain berusia 34 tahun yang sudah punya 45 caps untuk Socceroos itu, tersisih. Padahal, ia termasuk striker produktif dengan sudah mencetak 12 gol.
Mitchell Duke juga adalah pemain inti Australia di empat pertandingan pada Piala Dunia 2022 hingga fase 16 besar sebelum disingkirkan Argentina. Praktis, Micthell Duke hanya akan menjadi penonton untuk dua laga yang dilakoni Australia dalam waktu dekat.
Micthell Duke Duke pernah membela Socceroos saat jumpa Timnas Indonesia, tepatnya di babak 16 besar Piala Asia 2023 di Qatar. Kala itu ia bermain sebagai pengganti menggantikan Bruno Fornaroli. Australia menang telak 4-0 atas tim Garuda yang saat itu dibesut Shin Tae-yong.
Adapun untuk daftar pemain depan Australia kini diisi antara lain Daniel Arzani, Brandon Borrello, Martin Boyle, Craig Goodwin, Adam Taggart, Marco Tilio, Nishan Velupillay, dan Kusini Yengi.
Mantan gelandang dengan nama besar di Timnas Australia, Tim Cahill, menilai murni menjadi kewenangan dari sang pelatih untuk menentukan siapa saja yang dianggap layak ke skuad Socceroos. Namun, sebenarnya masih ada pemain muda yang bisa diberikan kesempatan.
Sosok Noah Botic dan Archie Goodwin menunjukkan kemampuan mereka di Liga Australia dianggapnya pantas mendapat kesempatan. Namun, tak dilirik Tony Popovic. “Hak pelatih memanggil siapa pun, baik itu dari kompetisi domestik atau yang bermain di luar negeri,” ujar Tim Cahill.
“Semoga saja penyerang berikutnya bermain secara konsisten, mencetak gol untuk klubnya. Jika mereka melakukan itu maka juga bisa mencetak gol untuk negara,” lanjut mantan bintang Everton tersebut.
Tim Cahill, gelandang andalan Timnas Australia periode 2004 hingga 2014. Ia punya 108 caps untuk Socceroos dan mencetak 50 gol.
Untuk karier di klub, sebagian besar waktunya dihabiskan dengan bermain di Liga Inggris. Ia pertama kali bermain untuk Millwall pada 1997, lalu berseragam Everton selama delapan tahun sejak 2004 hingga 2012.
Cahill lantas mengembara dengan bermain di klub Amerika Serikat, China, balik ke Australia dan Inggris, hingga pensiun di klub India.
Pada eranya, banyak pemain Australia yang bermain di klub-klub mapan Eropa, khususnya Liga Inggris. Sekarang, hanya Cameron Burgess dan Massimo Luongo dari Ipswich Town yang berada di Liga Inggris, meski banyak pemain lokal yang juga bermain di luar negeri.
“Bagi saya, ini tentang bermain di level tertinggi yang Anda bisa jika Anda cukup bagus, baik bermain di Eropa atau bermain di Premier League,” katanya.
“Selama mereka bermain secara profesional dan memainkan pertandingan yang memungkinkan, mereka cukup bagus untuk bermain bagi tim nasional. Saya tidak yakin masih banyak pemain Australia yang bermain di Premier League, tetapi semoga saja jumlahnya bertambah karena ini adalah liga terbesar di dunia,” ujar Tim Cahill.
Pelatih Timnas Australia, Tony Popovic, memberikan penjelasan setelah tidak memanggil wonderkid Bayern Munchen, Nestory Irankunda, untuk lanjutan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Maret ini.
Irankunda kembali tidak mendapatkan kepercayaan dari Popovic, sebelumnya ia telah absen dalam dua pertandingan Australia di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 pada November 2024.
Padahal, Irankunda lumayan tampil impresif bersama Grasshoppers di Liga Swiss pasca-dipinjamkan Bayern Munchen pada bursa transfer musim dingin 2025.
Pemuda berusia 19 tahun itu selalu bermain bermain sebagai starter dalam sembilan pertandingan sejak kepindahannya ke Grasshoppers dengan perolehan tiga assist.
Irankunda yang lahir di Kigoma, Tanzania, 9 Februari 2006, telah lima kali memperkuat Australia sejak debutnya pada Juni 2024 ketika masih dilatih Graham Arnold.
“Tergoda, iya. Anda telah melihat dari pemilihan kami sejauh ini bahwa terlepas dari usia, setiap pemain memiliki kesempatan, dan mereka pasti memilikinya, serta terus dipantau,” terang Popovic ketika ditanya apakah mempertimbangkan untuk memanggil Irankunda dan pemain Sydney FC, Adrian Segecic, dinukil dari News.
“Saya senang mereka bermain dan tampil baik, mereka hanya perlu terus melanjutkannya. Kami akan terus mengawasi mereka,” jelas Popovic.
Irankunda bermain sebagai starter sewaktu Australia diimbangi Timnas Indonesia 0-0 dalam pertemuan pertama Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, 10 September 2024.
Terus berduel dengan wingback kiri Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, Irankunda ditarik keluar pada menit ke-59 untuk digantikan oleh Awer Mabil.
Australia bakal meladeni perlawanan Timnas Indonesia dalam matchday ketujuh Grup C di Sydney, Kamis (20-03-2025). Lima hari berselang, Socceroos itu bakal bertandang ke Hangzhou Sports Park Stadium, Hangzhou, untuk menghadapi Timnas China. (bol/riz)