JATENGPOS.CO.ID, TURIN – Thiago Motta resmi dipecat Juventus pada Minggu (25/03/2025) setelah hanya delapan bulan menangani tim. Posisinya langsung digantikan Igor Tudor yang akan memimpin sisa musim 2024-25.
Juventus memilih jeda internasional kali ini untuk secara resmi memecat Thiago Motta sebagai pelatih. Posisi Motta akan diisi Igor Tudor yang dikontrak hingga Juni 2025.
“Juventus FC mengumumkan Thiago Motta telah dibebastugaskan dari perkerjaannya sebagai pelatih. Klub ingin mengucapkan terima kasih kepada Thiago Motta dan seluruh stafnya atas profesionalisme mereka dan atas pekerjaan yang telah mereka lakukan dalam beberapa bulan terakhir dengan penuh semangat dan dedikasi. Klub mendoakan yang terbaik bagi mereka di masa mendatang,” bunyi pernyataan Juventus.
Sehari setelah dipecat, Motta akhirnya buka suara. “Saya telah mengalami momen-momen yang intens, selalu menghadapinya dengan determinasi maksimal dan keinginan untuk membaik setiap hari,” kata Motta dikuitp dari Football-Italia.
“Saya berterima kasih kepada pemilik klub karena telah memberi saya kesempatan untuk menjadi bagian dari klub hebat ini, manajemen, dan semua orang dalam klub ini yang telah mendukung saya dalam pekerjaan sehari-hari,” sambungnya.
“Saya juga berterima kasih kepada para pemain atas usaha dan komitmen sejak hari pertama. Saya mengharapkan fans dan Juventus yang terbaik di masa depan,” ucap Motta.
Bersama Motta, Juventus menduduki peringkat kelima klasemen Serie A, tersingkir di perempat final Coppa Italia, dan gagal melaju ke fase gugur Liga Champions.
Sejak Motta resmi didepak, baru satu pemain yang mengirimkan pesan perpisahan kepadanya. Pemain tersebut adalah Samuel Mbangula. Seperti dilansir Gazzetta dello Sport, hanya pemain asal Belgia itu yang mengirim pesan melalui media sosial kepada mantan bosnya setelah pemecatannya.
“Terima kasih atas segalanya, pelatih. Saya tidak akan pernah bisa cukup berterima kasih kepada Anda karena telah mempercayai saya sejak hari pertama dan karena telah mengizinkan saya mencapai sebagian dari impian saya, bagian terpenting, dalam hal apa pun,” ujar Mbangula.
“Sejak Anda tiba, Anda selalu menginginkan yang terbaik untuk kami, dan Anda telah menunjukkannya. Saya mendoakan yang terbaik untuk Anda di masa mendatang.”
Mbangula melakoni debut seniornya di Juventus dan mencetak gol dalam pertandingan pembuka musim melawan Como.
Keputusan Juventus memecat Motta langsung memantik reaksi dari sejumlah pelatih Serie A. Dua di antaranya adalah Simone Inzaghi (Inter) dan Gian Piero Gasperini (Atalanta), yang hadir dalam ajang Panchina d’Oro.
Inzaghi dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik Italia, sementara Gasperini meraih penghargaan individu setelah membawa Atalanta juara Liga Europa musim lalu. Keduanya menyempatkan diri memberi tanggapan soal nasib Motta.
Gasperini menyelipkan kritik tajam terhadap media saat menyampaikan pidato penerimaan penghargaannya. Ia menilai banyak pihak kerap tidak adil dalam menyikapi nasib seorang pelatih yang dipecat.
Ia secara khusus menyoroti kasus Thiago Motta, yang dinilainya menjadi korban tekanan media. Gasperini menekankan bahwa situasi seperti ini seharusnya ditangani dengan lebih profesional.
“Saya memikirkan semua pelatih, terutama yang sedang mengalami masa sulit. Media sering membuat narasi berlebihan. Saya tidak suka itu. Pikiran saya tertuju pada mereka, termasuk Thiago Motta saat ini,” tutur Gasperini, dikutip dari TMW.
Sementara itu, Inzaghi menyampaikan dukungannya secara langsung usai menerima penghargaan Pelatih Terbaik. Ia mengaku sangat menghormati Motta baik sebagai pelatih maupun pribadi.
Inzaghi percaya Motta tidak akan lama menganggur karena kualitasnya sebagai pelatih sudah terbukti. Keduanya kerap bersaing ketat di Serie A, sehingga Inzaghi paham betul kemampuan Motta.
“Dia kolega yang saya hormati. Kami sering berhadapan, dan sayang ini terjadi. Saya menghormatinya sebagai pelatih dan juga sebagai pribadi. Saya yakin dia akan segera kembali karena dia pelatih sangat baik,” cetus Inzaghi. (bol/riz)