27.6 C
Semarang
Rabu, 17 September 2025

Saatnya Timnas Indonesia Juara AFF 2026

JATENGPOS.CO.ID, GIANYAR – ASEAN Championship memasuki era baru. Mulai edisi 2026, turnamen dua tahunan yang dulu dikenal sebagai Piala AFF itu menggandeng sponsor baru. Nama resmi turnamen pun akan berubah. Turnamen yang biasanya diikuti 10 negara itu akan memiliki nama resmi ASEAN Championship Hyundai Cup 2026.

Timnas Indonesia selalu ikut serta dalam ASEAN Championship sejak turnamen itu pertama kali digelar pada 1996. Menariknya, sampai saat ini Tim Garuda belum bisa meraih gelar juara. Padahal, Timnas Indonesia enam kali melajui ke final ASEAN Championship. Sialnya, Tim Merah Putih selalu menelan kekalahan di enam laga final tersebut.

Final terkini Timnas Indonesia di ajang ASEAN Championship terjadi pada 2020. Saat itu Tim Garuda harus menyerah dari Timnas Thailand dalam laga final yang dilangsungkan di Singapura.

Legenda Timnas Indonesia, Bambang Pamungkas merasa ASEAN Championship edisi 2026 adalah saat yang paling tepat untuk mengakhiri puasa gelar juara Tim Garuda.

Bambang Pamungkas menyebut saat ini Timnas Indonesia dihuni banyak pemain yang berkualitas. Mereka datang dari liga-liga di berbagai belahan dunia.

“Ya, sekarang, saya pikir kita punya tim yang sangat bagus. Sejujurnya, saya pikir sekarang adalah waktunya, untuk perjalanan panjang sampai akhir, bahwa kita akan memenangkan kejuaraan,” tegas Bepe.

Bambang Pamungkas memiliki kesempatan berlaga di lima ajang ASEAN Championship. Bepe sempat menjalani dua laga final bersama Timnas Indonesia di ajang itu.

Baca juga:  Pertahankan Empat Besar

Tidak ada gelar juara di ajang ASEAN Championship yang dipersembahkan Bambang Pamungkas untuk Timnas Indonesia. Namun, pencapaian individunya di ajang tersebut cukup membanggakan.

Bambang Pamungkas pernah sekali meraih gelar top scorer pada edisi ASEAN Championship 2002 dengan delapan gol. Saat ini Bepe pun masih duduk di posisi keenam daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa turnamen itu dengan total 12 gol.

Seperti diketahui kini, para pemain Timnas Indonesia mengikuti pemusatan latihan di Bali dimulai pada Senin sore (26/05/2025). Seluruh pemain yang sudah tiba di Bali terlihat antusias menjalani pemusatan latihan di Bali United Training Center.

Termasuk Stefano Lilipaly yang akhirnya kembali ke Bali setelah sekian lama. Meskipun secara harfiah, ia memang menetap di Bali dan sudah memiliki rumah bersama keluarganya. Ia sempat menjadi bagian Bali United sejak Liga 1 2017 hingga BRI Liga 1 2021/2022. Namun setelahnya, ia hengkang ke Borneo FC.

Ini pertama kalinya Fano menjajal Bali United Training Center karena saat ia hengkang ke Borneo FC, Bali United Training Center belum 100 persen rampung.

“Bali menjadi rumah kedua saya. Di sini bagus, suasana enak. Saya punya banyak kenangan bersama Bali United,” bebernya singkat. Setelah sekian lama juga, mantan pemain SC Caambur tersebut akhirnya kembali ke Timnas Indonesia.

Terkait Timnas Indonesia, ia sadar persaingan mungkin akan cukup ketat. Namun ia senang Timnas sekarang jauh lebih kuat dibandingkan pada eranya.

Baca juga:  Laga PSIS vs Persebaya Ditunda

Kebetulan juga, Fano menjadi pemain tertua yang dipanggil Patrick Kluivert dalam pemusatan latihan Timnas jelang menghadapi Timnas China dan Jepang. Usia Fano saat ini adalah 35 tahun, lebih tua dari bek tengah Timnas Indonesia keturunan Spanyol, Jordi Amat.

“Saya lihat di beberapa pertandingan, Timnas Indonesia bermain bagus. Mereka kuat dan banyak pemain dari Eropa. Level permainan lebih tinggi dibandingkan dulu. Sekarang kami bermain untuk bisa masuk ke Piala Dunia,” ucapnya.

Sebelum Bergabung ke Timnas Indonesia, ternyata ia belum pernah bertemu dengan Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert. Fano mengaku hanya bertemu dengan dua asisten pelatih Alex Pastoor dan Denny Landzaat saat Borneo FC menghadapi Malut United di BRI Liga 1 2024/2025.

“Kebetulan dengan Coach Patrick belum sempat berbicara waktu itu. Tapi dengan Coach Denny dan Coach Pastoor sudah bertemu waktu melawan Malut United. Sayangnya, saya cedera,” ucapnya.

Fokus utama Fano sekarang adalah bisa mengalahkan Timnas China sebagai awal untuk menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026. Namun ia sadar pertandingan tentu tidak akan mudah untuk dilewati.

“Main di GBK, di depan suporter, tentu sangat berat. Mau lolos ke Piala Dunia atau ke round 4 terlebih dhulu, kami wajib fokus memenangkan pertandingan lawan China. Timnas jug punya pemain yang punya kualitas. Semoga ada hasil bagus nanti, itu yang terpenting,” cetusnya. (bol/riz)



TERKINI

Rekomendasi

Lainnya

Prancis Waspadai Dinamit Meledak

The Reds Pecundangi City

Transfer Januari Dibekali Rp 2 T

Janji Bek Persis

Kekalahan Pertama di 2024

Hidup Mati di Tashkent