JATENGPOS.CO.ID, NEW JERSEY – Paris Saint-Germain benar-benar telah menjelma menjadi tim yang superior dan menakukan di panggung sepak bola dunia. Klub raksasa yang bermarkas di Paris itu tampak tak tersentuh oleh tim-tim lainnya.
Kemenangan telak dengan skor 4-0 atas Real Madrid di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025, Kamis (10/07/2025) dini hari WIB, menjadi sebuah penegasan terbaru dari kekuatan mengerikan mereka.
Skuad asuhan pelatih Luis Enrique ini tampil begitu dominan dan seolah tak terhentikan di berbagai ajang yang mereka ikuti. Mereka kini hanya tinggal selangkah lagi dari kemungkinan untuk bisa meraih trofi keempat mereka di sepanjang 2025.
Performa luar biasa yang ditunjukkan oleh PSG ini sontak menuai pujian selangit dari para pengamat dan juga legenda sepak bola. Mereka bahkan tidak segan untuk menjuluki PSG saat ini sebagai sebuah “monster” yang siap untuk menerkam siapa saja lawannya.
Lantas, apa yang sebenarnya membuat PSG di era baru ini menjadi begitu spesial dan sangat ditakuti? Performa yang ditunjukkan oleh PSG di bawah arahan pelatih Luis Enrique telah mencapai sebuah level yang sangat menakutkan. Mereka tidak sekadar mampu meraih kemenangan, tetapi juga berhasil membantai tim-tim raksasa Eropa lainnya dengan skor telak.
Kemenangan fantastis dengan skor 4-0 atas Real Madrid ini menyusul pesta gol 5-0 yang mereka ciptakan ke gawang Inter Milan di final Liga Champions. Para pandit sepak bola seperti Andros Townsend dan juga Gareth Bale pun sepakat bahwa PSG kini adalah tim yang benar-benar berbeda. “Luis Enrique telah berhasil menciptakan sebuah monster,” ujar Andros Townsend di DAZN.
“Mereka terlihat seperti sebuah tim yang akan bisa bertahan untuk waktu yang sangat lama. Mereka sangat muda, tanpa henti, dan selalu ingin mempermalukan tim lawan,” tambah Gareth Bale dengan nada takjub.
Transformasi luar biasa yang dialami oleh PSG menjadi sebuah tim yang sangat kolektif dan solid ini terjadi pascaera para megabintang mereka berakhir. Ironisnya, dua ikon mereka sebelumnya, Lionel Messi dan Kylian Mbappe, justru menjadi korban dari keganasan PSG yang baru.
Sejak kepergian Kylian Mbappe pada musim panas lalu, Luis Enrique berhasil membangun ulang lini depan dengan trio elektrik yang diisi oleh Ousmane Dembele, Desire Doue, dan Khvicha Kvaratskhelia. Lini tengah mereka yang diisi oleh duo Portugal, Joao Neves dan Vitinha, serta Fabian Ruiz juga sukses mendominasi permainan dengan sempurna.
“Ketika tiga pemain di lini tengah itu berhasil mendikte jalannya permainan seperti itu, tidak ada seorang pun yang bisa menghentikan mereka,” puji mantan gelandang Chelsea, John Obi Mikel, di DAZN.
“Sebagian dari permainan sepak bola yang dimainkan oleh PSG itu seperti sedang menonton permainan FIFA. Luar biasa,” tambah mantan striker Newcastle, Callum Wilson.
Kini, hanya tinggal Chelsea yang berdiri di antara Paris Saint-Germain dan trofi keempat mereka di sepanjang 2025. Laga final Piala Dunia Antarklub yang akan digelar pada Senin (14/07/2025) dini hari WIB akan menjadi sebuah ujian terakhir bagi tingkat dominasi mereka.
Satu-satunya kekhawatiran yang mungkin bisa menghantui skuad PSG saat ini adalah faktor kelelahan. Laga final nanti akan menjadi pertandingan mereka yang ke-65 sejak awal musim kompetisi 2024-25 yang sangat panjang dan melelahkan.
Meskipun demikian, PSG datang ke babak final dengan sebuah rekor yang sangat mentereng. Dalam lima laga fase gugur terakhir yang mereka jalani di semua kompetisi, mereka berhasil mencetak total 18 gol tanpa pernah kebobolan sama sekali.
Chelsea dipastikan harus bekerja ekstra keras untuk bisa meredam laju sang ‘monster’ baru dari Paris ini. Luis Enrique sendiri kini pantas untuk dianggap sebagai salah satu manajer paling elite di dunia sepak bola saat ini.
Kiprah PSG sepanjang musim ini hampir sempurna. Mereka telah meraih empat trofi, yaitu Trophee des Champions, Coupe de France, Ligue 1, dan Liga Champions.
Bukan hanya itu, tim besutan Luis Enrique bermain dominan dalam perjalanan meraih gelar demi gelar. Kini, PSG akan memburu trofi Piala Dunia Antarklub 2025.
Jika itu berhasil, PSG bisa dibilang sempurna pada musim ini. Bahkan, yang mengesankan, PSG juga berpeluang memecahkan berbagai rekor statistik. Jika itu terjadi, musim ini benar-benar tak terlupakan buat PSG.
Dengan catatan 164 gol dalam 63 pertandingan resmi, PSG hanya terpaut 7 lagi untuk memecahkan rekor gol sepanjang masa mereka (171), yang dicetak pada musim 2017/2018 di bawah asuhan Unai Emery.
Mereka tampil gemilang di Piala Dunia Antarklub, dengan kemenangan 4-0 atas Atlético Madrid dan I nter Miami, serta kemenangan meyakinkan di perempat final atas Bayern Munchen.
Jika berhasil mengalahkan Real Madrid di New Jersey, PSG akan meraih kemenangan ke-48 musim ini. Catatan itu melampaui 47 kemenangan yang mereka raih pada musim 2015/2016 di bawah asuhan Laurent Blanc.
Dengan dua pertandingan tersisa, mereka berpeluang menutup musim dengan catatan statistik yang layak disejajarkan dengan elite sepak bola Eropa. Dengan 12 gol dalam lima pertandingan Piala Dunia Antarklub 2025, lini serang PSG sedang membara.
Dembele, membukukan 34 gol musim ini, sedang menikmati performa terbaik dalam kariernya. Adapun Bradley Barcola, Warren Zaire-Emery, dan Randal Kolo Muani melengkapi lini serang yang tajam dan terkelola dengan baik di bawah pelatih asal Spanyol tersebut.
Manajemen Luis Enrique menjadi kuncinya. Setelah menang melawan Bayern, Barcola menjelaskan tentang itu. “Kami memiliki pelatih yang memahami kami dan memberi kami waktu untuk beristirahat. Itu membantu kami tetap bugar untuk setiap pertandingan,” ucap Barcola, seperti dikutip dari BeinSport.
Kesegaran itu akan sangat penting jika PSG ingin mengalahkan raksasa abadi sepak bola dan menulis bab paling gemilang dalam sejarah klub.
Chelsea pernah menjadi juara Piala Dunia Antarklub pada 2021 dan menjadi finalis pada 2012. Sementara bagi PSG, ini merupakan pertama kali mereka tampil di final Piala Dunia Antarklub.
PSG kini memiliki peluang untuk melanjutkan sukses mereka musim lalu saat mereka menjuarai Piala Super Prancis, Ligue 1, Piala Prancis, dan Liga Champions. (bol/riz)