JATENGPOS.CO.ID, ROMA – Italia dikenal sebagai penghasil bek-bek tangguh selama beberapa dekade terakhir. Kini, Giovanni Leoni disebut-sebut sebagai nama berikutnya dalam daftar panjang itu.
Pemain muda ini mulai menarik perhatian setelah tampil apik bersama Parma di Serie A musim lalu. Meski usianya baru 18 tahun, Leoni mampu menunjukkan potensi besar di lini belakang.
Leoni memang belum banyak dikenal publik luas. Namun, pengamat dan pencari bakat top sudah mulai menyadari kualitasnya. Dengan postur menjulang dan kemampuan bertahan yang kuat, Leoni disebut-sebut sebagai ‘Cannavaro baru’. Perbandingan itu tak datang tanpa alasan melihat gaya main dan karakteristiknya.
Klub-klub besar Eropa seperti Liverpool, Barcelona, hingga Inter Milan kini bersaing ketat demi mendapatkan jasanya. Minat tinggi ini menunjukkan potensi besar Leoni di masa depan.
Giovanni Leoni lahir di Roma dan meniti karier dari akademi Padova sebelum pindah ke Cittadella saat masih belia. Pada Maret 2023, ia melakoni debut profesional di Serie C saat usianya baru 16 tahun.
Langkah cepat dalam kariernya membuat Sampdoria tertarik meminjamnya pada Februari 2024. Klub tersebut lalu mengamankan jasanya secara permanen dengan mahar 1,5 juta euro pada Juni 2024.
Namun, dua bulan berselang, Parma mengajukan tawaran sebesar 4,8 juta euro dan sukses memboyong Leoni. Bersama Parma, performa Leoni mencuri perhatian hingga nilai pasarnya melonjak ke 18 juta euro.
“Giovanni Leoni dianggap sebagai salah satu talenta terbaik di sepak bola Italia dan calon starter timnas,” ujar Aniello Luciano, pakar Serie A dari Transfermarkt.
“Ia sudah jadi target utama klub-klub papan atas Italia dan Eropa, yang membuat nilai pasar dan valuasinya melonjak drastis,” sambung Luciano.
Leoni memiliki atribut fisik yang sangat mumpuni untuk seorang bek tengah. Tubuh tinggi besar tidak mengurangi mobilitasnya di lapangan.
Menurut Luciano, Leoni dikenal karena ketahanan fisik dan kecepatan menutup ruang. Pemahamannya terhadap permainan dan penempatan posisi juga sangat menonjol untuk usianya. “Leoni sangat diapresiasi karena fisiknya dan punya atribut atletis luar biasa,” kata Luciano.
“Ia sangat tinggi tapi tetap cukup cepat dan mampu menutup ruang dengan baik. Ia juga unggul dalam duel fisik tanpa banyak melakukan pelanggaran,” lanjutnya.
Namun, Luciano juga menyoroti area yang masih perlu ditingkatkan. “Di bawah Chivu, Parma tidak terlalu menekankan permainan dari belakang, dan Leoni jarang ditugaskan membawa bola dari lini belakang,” terang Luciano.
“Ia punya potensi berkembang di aspek ini, tapi perlu meningkatkan kemampuan mengumpan dari belakang yang kini krusial dalam sepak bola modern,” jelasnya.
Parma tidak berada dalam tekanan finansial untuk melepas Leoni, namun terbuka terhadap tawaran yang tepat. Klub ini bisa mendapatkan keuntungan besar jika menjual sang pemain pada musim panas ini.
Transfermarkt melaporkan bahwa Parma menginginkan 40 juta euro, angka yang bisa dicapai melalui tambahan bonus dan klausul lanjutan. Nilai itu mencerminkan betapa berharganya sang pemain di mata pasar.
“Dia pemain muda yang sangat menarik,” ujar Wakil Presiden Inter Milan, Javier Zanetti, membenarkan minat klubnya. “Mari kita lihat apakah kami bisa merekrutnya,” ucap Zanetti mengenai potensi transfer tersebut.
Minat terhadap Leoni dari klub Premier League terus meningkat. Liverpool dan Newcastle United disebut beberapa kali memantau sang pemain sepanjang musim lalu.
Liverpool tengah mencari bek tengah baru dan melihat Leoni sebagai talenta besar. Sementara itu, Newcastle mengincar bek dengan profil serupa, dan Leoni juga diminati oleh Juventus, AC Milan, serta Barcelona. (bol/riz)
