31.5 C
Semarang
Jumat, 8 Agustus 2025

Klub Impian Masa Kecil

JATENGPOS.CO.ID,  MILAN – Kepindahan Luka Modric ke AC Milan bukan sekadar langkah penutupan karier untuk pemain veteran. Maestro tengah asal Kroasia ini hadir dengan visi besar untuk merestorasi kejayaan klub yang pernah mendominasi panggung Eropa.

Dalam sesi wawancara terkini, Modric menegaskan bahwa kedatangannya bukan untuk mencari zona nyaman di penghujung karier. Sebaliknya, ia datang dengan tekad kuat untuk meraih kemenangan dan mengangkat trofi bersama Rossoneri.

Kualifikasi Liga Champions memang menjadi target minimum yang ditetapkan Modric untuk Milan. Namun, menurutnya, sebuah institusi dengan sejarah gemilang seperti Rossoneri tidak boleh merasa puas dengan pencapaian standar tersebut.

Meski telah menginjak usia 39 tahun, Modric menunjukkan keyakinan penuh untuk menghadapi tantangan di Serie A. Ia bahkan menyatakan bahwa kompetisi Italia kini telah kembali ke level kompetitif yang tinggi, dan dirinya siap memberikan kontribusi maksimal seperti yang pernah dilakukan di klub sebelumnya.

Visi utama Modric bersama Milan sangat jelas: mengembalikan posisi klub ke elit sepakbola Eropa. “Kualifikasi Liga Champions adalah target minimum, namun institusi sebesar ini seharusnya memburu trofi.”

“Kami tidak dapat merasa puas dengan musim yang biasa-biasa saja,” tegasnya dengan penuh keyakinan. Pengalaman 13 tahun bersama Real Madrid menjadi modal berharga yang ia bawa untuk membandingkan standar tertinggi dengan tantangan baru di Milan.

“Saya menghabiskan lebih dari satu dekade di klub terbesar dunia, dan kini bergabung dengan klub yang dulu berada di level yang sama. Milan wajib kembali ke posisi tersebut,” ungkapnya.

Modric menegaskan kesiapannya untuk mengorbankan segala upaya demi merealisasikan ambisi tersebut. Kehadirannya di ruang ganti dan kontribusi di lapangan diharapkan dapat mendorong tim untuk berkembang dan tampil konsisten di tingkat elit.

Pandangan Modric terhadap Serie A sangat positif, dengan menyatakan bahwa kompetisi Italia telah pulih menjadi liga yang menarik. Ia memberikan apresiasi tinggi terhadap aspek taktis yang ketat dan intensitas persaingan antarklub, ditambah dengan banyaknya rekan senegaranya yang kini berkarier di Italia.

Baca juga:  MU Dijagokan Menang

“Kompetisi ini sudah pulih ke level semestinya,” tandas Modric. Karakteristik Serie A dinilainya sangat sesuai untuk pemain berpengalaman seperti dirinya yang mengandalkan visi permainan dan kontrol tempo.

Lebih dari aspek profesional, Modric memiliki koneksi emosional yang mendalam dengan Milan sejak masa kanak-kanak.

“Masa kecil saya dihabiskan untuk menyaksikan sepakbola Italia, dan Milan adalah tim kesayangan saya.Idola saya, Zvonimir Boban, pernah berseragam di sini. Jadi koneksi dengan warna ini sudah terjalin sejak lama,” kenangnya dengan nostalgia.

Faktor usia 39 tahun tidak menjadi hambatan bagi Modric untuk memulai babak baru kariernya. Ia bahkan terinspirasi oleh kisah sukses Zlatan Ibrahimovic yang kembali ke Milan di usia 40 tahun dan berhasil membawa klub meraih Scudetto.

“Semoga pencapaian serupa dapat terwujud. Akan sangat membahagiakan jika saya bisa merasakan pengalaman tersebut,” ucap Modric dengan antusiasme tinggi.

Meskipun proses perpisahan dengan Real Madrid berlangsung emosional, Modric tidak ragu ketika tawaran Milan tiba. Ia langsung memandangnya sebagai peluang emas untuk mengakhiri karier dengan tantangan bermakna yang baru.

Berbekal pengalaman luas dan motivasi yang membara, Modric kini berdiri sejajar dengan para legenda yang pernah mengangkat trofi Liga Champions bersama Milan dan Madrid. Kini saatnya bagi sang maestro untuk menoreh sejarah baru di San Siro.

Ya Luka Modric akhirnya tiba di Milan dan bergabung dengan Rossonerisetelah hampir 13 tahun membela Real Madrid. Modric datang ke AC Milan setelah kontraknya bersama Real Madrid berakhir.

Kedatangan gelandang Kroasia yang akan berusia 40 tahun pada September tersebut mendapat sambutan yang sangat meriah dari suporter AC Milan.

Dalam wawancara pertamanya sebagai pemain Milan, Modric berbicara tentang target dan apa yang bisa dia berikan kepada klub barunya. Modric juga mengungkapkan alasannya mendukung Milan sejak kecil dan berharap bisa mengikuti jejak Zlatan Ibrahimovic.

Setelah 13 tahun di Real Madrid dan memenangkan segalanya, termasuk Ballon d’Or, Modric menginginkan satu tantangan terakhir. Bergabung dengan Milan juga merupakan impian masa kecil yang menjadi kenyataan, setelah mendukung Rossoneri sejak terpikat dengan gaya bermain idolanya, Zvonimir Boban.

Baca juga:  Liverpool vs AC Milan

“Saya tumbuh besar dengan menonton sepak bola Italia dan Milan adalah tim favorit saya, terutama karena mereka memiliki idola saya, Boban,” ujar Modric dikutip dari Football-Italia. Saya berbicara dengan Boban tentang Milan setiap kali kami bertemu, sementara Carlo Ancelotti juga memuji Milan.

“Saya selalu memiliki kesan yang sangat positif tentang klub dan sambutan yang saya terima sungguh luar biasa,” lanjut pemain yang pernah memperkuat Tottenham Hotspur itu.

Modric akan mengikuti jejak Zlatan Ibrahimovic, yang merupakan pemain terakhir yang membela Milan di usia 40 tahun. Modric mengungkapkan dirinya ingin seperti Ibrahimovic yang membawa Milan meraih Scudetto di pengujung kariernya.

“Saya berharap hal serupa bisa terjadi, saya akan sangat senang. Kita mengenang Milan sebagai salah satu tim terbaik di dunia,” kata Modric.

“Itulah visi saya tentang Milan, tetapi kita juga harus rendah hati, bekerja keras untuk membawa tim kembali ke level tertinggi. Saya sangat kompetitif dan ingin membawa ini ke dalam tim,” lanjut dia.

Dalam kesempatan yang sama, Modric juga mengungkapkan targetnya bersama Milan. “Target minimum adalah lolos ke Liga Champions, tetapi Milan juga harus berjuang untuk memenangkan trofi. Itu adalah target saya, dan harus menjadi target bagi siapa pun yang bekerja di Milan,” katanya.

Modric mengakui ada ekspektasi besar terhadap dirinya di Milan, tapi dia siap menghadapinya. “Saya bisa menyumbangkan pengalaman saya. Saya akan bekerja keras, memberikan segalanya, dan mencoba melakukan hal yang sama seperti yang saya lakukan di tempat lain,” cetusnya.

“Saya tahu ada ekspektasi tinggi di sekitar saya, tetapi saya siap untuk itu. Saya tidak sabar untuk memulai tantangan ini.” (bol/bls/riz)


TERKINI

Polres Demak Tangkap Pelaku Prostitusi Anak

Jay Idzes Gabung Torino

Rekomendasi

Lainnya

MU Pincang

Cara Unik Pemanggilan Skuat Timnas Inggris

Kesempatan Perbaiki Ranking

Salah Patut Diwaspadai