JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Sejak resmi memperkuat Timnas Indonesia pada akhir 2024, Kevin Diks sudah mengenal berbagai karakter pemain di skuad Garuda. Bek Borussia Monchengladbach itu tidak hanya mempelajari gaya bermain rekan-rekannya, tetapi juga menilai potensi mereka untuk bersaing di level tertinggi.
Diks sendiri kini menjadi salah satu pemain tim nasional Asia Tenggara yang bermain di Bundesliga, liga yang terkenal dengan tempo tinggi dan permainan fisik yang intens. Pengalamannya merumput di berbagai kompetisi top Eropa membuatnya cukup paham tantangan yang harus dihadapi seorang pemain ketika pindah ke luar negeri.
Dalam wawancara bersama bola.net, pemain berusia 28 tahun itu menyebut ada beberapa nama dari Timnas Indonesia yang ia percaya mampu bersaing di Bundesliga, bahkan berkembang menjadi pemain lebih matang di sana.
Awak bola.net melempar pertanyaan menarik untuk Kevin Diks di sesi wawan cara tersebut. Bahwa sudah sekitar 9 bulan sejak Diks bergabung dengan Timnas Indonesia dan sudah bermain dengan banyak pemain.
Nah secara pribadi, Diks diminta menyebut nama pemain yang kira-kira akan bermain bagus jika bergabung tim Bundesliga.
“Ada banyak pemain yang bisa bermain dan tumbuh sebagai pemain, tapi saya kira Ridho dan Jay akan cocok di Bundesliga,” buka Diks.
“Sayangnya Jay bergabung dengan Sassuolo, tapi saya kira itu langkah yang tepat untuk dia untuk berkembang di Italia. Soal Ridho, saya sudah sering bicara soal dia, bahwa dia akan luar biasa bermain di Eropa.”
Diks memang sudah beberapa kali mengungkapkan kekagumannya terhadap Rizky Ridho, bintang muda Timnas Indonesia yang punya potensi besar untuk menembus kompetisi Eropa di masa depan.
Di sesi wawancara yang sama, Diks menjelaskan pandangannya tentang peluang Monchengladbach menembus papan atas atau lolos ke kompetisi Eropa musim ini. Menurutnya, perjalanan masih panjang dan terlalu dini untuk membuat prediksi pasti.
Sebagai pemain baru, Diks ingin terlebih dahulu memahami ritme permainan tim dan kontribusi masing-masing pemain. “Sulit membicarakan itu sekarang, saya baru bergabung dengan klub, dan saya ingin melihat situasi berkembang, melihat bagaimana kami berkembang sebagai tim,” ungkapnya.
Gladbach memproyeksikan Diks sebagai rekrutan strategis untuk memperkuat lini belakang. Dengan pengalaman bermain di Eredivisie, Serie A, dan Superliga Denmark, pemain berusia 28 tahun itu dinilai punya kemampuan adaptasi tinggi untuk langsung nyetel di kompetisi Jerman.
Diks bercerita tentang mengapa Gladbach menjadi pilihannya, meski ada banyak tawaran dari klub lain. Keputusannya ternyata bukan sekadar soal karier, tetapi juga faktor pribadi yang membuatnya yakin langkah ini adalah yang paling tepat.
Bagi Diks, keputusan pindah ke Bundesliga sebenarnya sudah hampir menjadi pilihan otomatis. “Kenapa saya memilih Monchengladbach dan Bundesliga, ini hampir no brainer ,” ujarnya membuka alasan di balik transfernya.
Meski ada banyak klub yang mengajukan tawaran, Gladbach menjadi yang paling serius sejak awal. Menurutnya, klub menunjukkan ketertarikan besar untuk menjadikannya pemain penting di tim. Diks menegaskan bahwa ia ingin mengambil langkah yang tepat dalam kariernya, bukan lompatan terlalu besar yang berisiko, dan bukan pula langkah terlalu kecil yang stagnan.
“Ini adalah langkah yang sempurna bagi saya dalam banyak hal, mulai dari gaya bermain, kepercayaan kepada saya, dan rasa kekeluargaan yang ada di klub,” tambahnya.
Faktor di luar lapangan juga menjadi pertimbangan utama. Lokasi Gladbach yang tidak terlalu jauh dari Belanda memudahkan dirinya tetap dekat dengan keluarga, termasuk sang istri.
“Ini sempurna… saya bisa tinggal di kota yang indah, dengan fans luar biasa. Semua aset yang bisa Anda dapatkan ketika bergabung dengan tim sepak bola ada di sini. Keputusan ini sangat mudah,” tutupnya.
Bagi Monchengladbach, Diks bukan sekadar tambahan skuad, melainkan bagian dari rencana jangka panjang untuk membangun tim lebih kompetitif di Bundesliga. Kehadirannya diharapkan memberi stabilitas di lini belakang sekaligus menambah opsi fleksibel dalam formasi. (bol/riz)