JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Kontingen Thailand dinobatkan sebagai juara umum Para Fencing World Cup 2025 setelah mendominasi di hari terakhir kejuaraan. Berlangsung di GOR Indoor Manahan, Kamis (18/9/25), Thailand sukses mengungguli 16 negara lain dengan perolehan total empat medali emas.
Kemenangan ini diraih setelah mereka menambah dua medali emas dari kelas female saber team dan female epee team. Di final, tim saber putri Thailand yang diperkuat oleh Saysunee Jana, Duean Nakprasit, dan Thitirat Pengprasittipong berhasil menundukkan Georgia. Sementara itu, di kelas epee, mereka mengalahkan tim Britania Raya.
Secara keseluruhan, Thailand mengoleksi 4 emas, 3 perak, dan 4 perunggu. Raihan ini menempatkan mereka di puncak klasemen, menggeser Hong Kong yang berada di posisi kedua (3 emas, 6 perunggu) dan Korea Selatan di posisi ketiga (2 emas, 2 perak, 6 perunggu).
Pelatih Kontingen Thailand, Nunta Chantasuvannasin, mengungkapkan kegembiraannya atas hasil yang sesuai target. Ia juga memuji penyelenggaraan turnamen di Solo. “Kami senang dengan hasil ini dan tentu kami juga senang bisa bertanding di sini. Terima kasih kepada Indonesia yang telah menyelenggarakan turnamen ini. Semuanya membuat kami sangat nyaman,” ujarnya.
Nunta juga menyatakan kesediaannya untuk membantu tim Indonesia, yang baru saja menghidupkan kembali cabang olahraga anggar kursi roda setelah vakum lebih dari enam tahun. “Saya berharap Indonesia memiliki lebih banyak atlet kursi roda lagi. Kami dari tim Thailand akan membantu dan memberikan dukungan penuh. Mungkin tim Indonesia bisa datang dan kita bisa latihan bersama,” ungkapnya.
Wakil Sekretaris Jenderal National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Rima Ferdianto, mengatakan bahwa 10 atlet Indonesia yang bertanding tidak dibebani target medali. Rima menilai, kejuaraan ini menjadi ajang pembelajaran yang berharga, terutama dalam persiapan menuju ASEAN Para Games 2025.
“Dari ajang ini, para atlet sudah mengetahui kualitas dari atlet-atlet juara Paralimpiade itu seperti apa,” kata Rima. “Mudah-mudahan ke depannya ada atlet kita yang bisa meraih prestasi di level Asia Tenggara terlebih dahulu, kemudian secara bertahap ke Asia dan mudah-mudahan ada yang bisa berpartisipasi di Paralimpiade Los Angeles 2028.”
Pujian juga datang dari Technical Delegate Para Fencing World Cup 2025, Udo Zielger. Ia mengaku puas dengan penyelenggaraan yang “jauh melebihi ekspektasi” dari World Para Fencing. (dea/rit)












