JATENGPOS.CO.ID, KUDUS-Kontingen Jawa Tengah menargekan bisa menduduki lima besar dalam gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri Kudus 2025, yang terpusat di Djarum Arena Kaliputu, 11-26 Oktober 2025. Menyusul telah menerjunkan 204 atlet dari 10 cabang olahraga (Cabor) bela diri yang diikuti.
Diketahui, sepuluh dari 19 cabor beladiri yang dipertandingkan dalam kompetisi tingkat nasional, atas kerja sama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pusat dengan Bkakti Olahraga Djarum Foundation itu adalah Karate, Tarung Derajat, Ju-Jitsu, Pencak Silat, Taekwondo, Gulat, Judo, Sambo, Wushu, dan Shorinji Kempo.
Wakil Ketua Umum II KONI Jawa Tengah, Sudjatmiko menjelaskan, bagi kontingen Jawa Tengah, PON Bela Diri Kudus tahun ini, menjadi sarana evaluasi dari PON Aceh-Sumut. Selain itu, menjadi tolok ukur dan alat meningkatkan prestasi sebagai persiapan PON reguler mendatang.
‘’Atlet beladiri tau menang atau kalah, berprestasi atau tidak yang dengan mengikuti pertandingan,’’ ungkap Sudjatmiko, di Djarum Arena Kaliputu, Rabu (15/10).
Kata dia, dari 38 KONI Provinsi di Indonesia, KONI Jateng merupakan yang paling banyak menurunkan atletnya dan mengikuti seluruh cabor bela diri yang dipertandingkan. Dari ratusan atlet tersebut, didominasi oleh atlet muda sebagai bentuk pembinaan dan regenerasi untuk mengikuti PON reguler 2027 mendatang.
Kendati, pada PON Bela Diri Kudus tahun ini, PON Jateng tidak mengharuskan duduk di peringkat tertinggi, namun setidaknya berada pada daftar lima besar. Sedang medali yang sudah diraih di hari ketiga ajang kompetisi dua tahunan itu, tercatat sebanyak 30 medali. Terdiri 5 medali emas, 9 medali perak dan 16 medali perunggu.
‘’Sedang cabor andalan, yakni Taekwondo sudah mengantongi 4 emas, 6 perak dan 9 perunggu. Lalu dua cabor andalan lainnya, yaitu Wushu dan Pencak Silat akan bertanding hari esok,’’ jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum KONI Provinsi Jawa Tengah, Bona Ventura Sulistiana, menyebut, kontingen Jawa Tengah tidak menargetkan jumlah medali tertentu pada PON Bela Diri Kudus 2025. Namun, setiap cabang olahraga telah berkomitmen, menjadikan ajang ini sebagai sarana evaluasi dan tolok ukur atas performa yang telah ditunjukkan pada PON Aceh–Sumatra Utara 2024.
‘’Kami memang memiliki beberapa nomor andalan pada PON Bela Diri Kudus 2025 ini, tetapi fokus utama kami adalah memperbaiki hasil dari PON sebelumnya agar prestasi para atlet dapat meningkat pada ajang multi-event berikutnya,’’ ujar Bona.
Sambungnya, hasil dari PON Bela Diri Kudus 2025 akan menjadi bahan evaluasi penting bagi kontingen Jawa Tengah. Setiap pencapaian maupun kendala perlu dicermati, untuk diambil sisi positifnya agar dapat ditindaklanjuti dan menjadi pembelajaran di masa mendatang.
Oleh karenanya, khusus untuk cabang olahraga bela diri, frekuensi penyelenggaraan turnamen atau kejuaraan sangat penting untuk menjaga ritme dan kualitas performa atlet.
‘’Event seperti ini sangat penting untuk digelar secara rutin. Bagi para atlet dari kontingen mana pun, latihan sekeras apa pun tidak akan cukup tanpa adanya kompetisi,’’ pungkasnya. (han/rit)