JATENGPOS.CO.ID, COMO – Como 1907 yang kini berada di bawah kepemilikan Djarum Group dari Indonesia, menunjukkan performa yang sangat menarik di kancah Serie A 2025-2026.
Klub ini berhasil menarik perhatian publik sepak bola dengan pencapaian yang melampaui ekspektasi banyak pihak. Investasi signifikan dari pengusaha Indonesia menjadi salah satu kunci kebangkitan tim ini.
Perjalanan Como untuk kembali ke kasta tertinggi sepak bola Italia setelah 21 tahun penantian berakhir manis pada musim 2023-2024. Mereka sukses promosi ke Serie A setelah finis di posisi kedua Serie B. Kehadiran Cesc Fabregas sebagai pelatih kepala dan talenta muda seperti Nico Paz semakin mengukuhkan ambisi klub.
Pada musim sebelumnya, 2024-2025, Como berhasil menempati posisi ke-10 di Serie A, sebuah pencapaian terbaik mereka sejak tahun 1987. Hasil ini menjadi fondasi kuat untuk menghadapi tantangan di musim 2025-2026. Tim terus berbenah dan menunjukkan keseriusan dalam membangun skuad yang kompetitif.
Kini, di awal musim 2025-2026, Como telah mencatatkan awal yang spektakuler, menempatkan mereka di jajaran atas klasemen sementara.
Dengan gaya bermain yang berani dan proaktif, klub ini tidak hanya bertahan, tetapi juga mulai berani menerabas persaingan elite Serie A. Mereka bahkan mampu menahan imbang tim-tim besar dan meraih kemenangan penting.
Como 1907 menunjukkan awal yang luar biasa di Serie A musim 2025-2026. Hingga awal November 2025, mereka menempati posisi ke-7 dalam klasemen sementara. Tim ini berhasil mengumpulkan 17 poin dari 10 pertandingan, dengan catatan 4 kemenangan, 5 hasil imbang, dan hanya 1 kekalahan.
Performa impresif Como terlihat dari beberapa hasil pertandingan penting yang mereka raih. Pada musim 2024-2025, mereka sempat mengejutkan dengan kemenangan atas Fiorentina (2-0) dan Napoli (2-1). Momentum ini berlanjut di musim 2025-2026 dengan kemenangan 2-0 atas Lazio di laga pembuka dan 1-0 atas Bologna pada pertandingan kedua.
Puncak dari performa mereka di awal musim ini adalah kemenangan 2-0 atas Juventus pada 19 Oktober 2025, serta hasil imbang 0-0 melawan Napoli pada 1 November 2025.
Hasil ini memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka menjadi sembilan pertandingan beruntun. Di ajang Coppa Italia, Como juga tampil perkasa dengan melibas Sassuolo 7-0 pada 24 September 2025.
Meskipun menunjukkan performa impresif secara keseluruhan, Como masih memiliki pekerjaan rumah terkait konsistensi di laga tandang.
Dari seluruh pertandingan di luar kandang musim ini, mereka baru sekali meraih kemenangan dan mencetak rata-rata kurang dari satu gol per pertandingan. Aspek ini menjadi area krusial yang perlu ditingkatkan untuk menjaga momentum dan menerabas persaingan elite Serie A lebih jauh.
Salah satu pilar penting di balik kebangkitan Como adalah gelandang serang muda, Nicolás Paz Martínez, yang lebih dikenal dengan nama Nico Paz.
Pemain berusia 21 tahun ini lahir di Spanyol namun memilih membela tim nasional Argentina. Paz bergabung dengan Como pada 25 Agustus 2024 dengan kontrak empat tahun setelah sebelumnya menimba ilmu di akademi Real Madrid, La Fábrica.
Nico Paz telah menjadi bintang di bawah sistem Cesc Fabregas di Como 1907. Ia telah tampil dalam 10 pertandingan Serie A musim 2025-2026, berhasil mencetak 4 gol dan memberikan 4 assist.
Kontribusi golnya sangat signifikan, setara dengan 0,81 per 90 menit. Paz juga menunjukkan agresivitas dalam menyerang dengan 33 tembakan dalam 10 pertandingan, di mana 33,33% di antaranya tepat sasaran.
Paz dikenal pemain yang fleksibel. Dia bisa main sebagai gelandang box-to-box (nomor 8) dan playmaker menyerang (nomor 10).
Ia dikenal karena kemampuannya menerima bola di ruang sempit, membawa bola ke depan, serta menemukan umpan atau melewati lawan. Selain itu, Paz juga berkontribusi dalam aspek defensif dengan jumlah tekel dan pemulihan bola yang signifikan.
Di balik performa apik Como, ada sosok manajer muda yang visioner, Francesc “Cesc” Fàbregas Soler. Mantan gelandang timnas Spanyol yang kini berusia 38 tahun ini mengambil alih kursi pelatih kepala Como setelah sempat menjadi pemain di klub yang sama.
Fàbregas memulai karier kepelatihannya dengan tim Primavera (U-19) Como pada Juli 2023, sebelum akhirnya resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala pada Juli 2024 dengan kontrak empat tahun.
Fàbregas membawa filosofi kepelatihan yang jelas dan modern ke Como. Ia menerapkan formasi 4-2-3-1, mendorong timnya untuk bermain dengan penguasaan bola untuk membangun serangan dan menciptakan peluang.
Ia menginginkan tim yang proaktif, mendominasi penguasaan bola, melakukan pressing tinggi, dan mengelola transisi dengan cerdas.
Filosofi Cesc Fàbregas menekankan pentingnya pemain yang memiliki keinginan kuat dan kemampuan beradaptasi, yang bisa menggiring bola, bertahan, dan menemukan ruang.
Legenda sepak bola Arrigo Sacchi bahkan memuji Fàbregas sebagai: “Murid dari universitas sepak bola terbaik di Eropa – Arsenal dan Barcelona.” (bol/riz)








