JATENGPOS.CO.ID, BARCELONA – Sebuah kisah tak biasa kembali menyeruak dari internal Barcelona. Klub raksasa Spanyol itu disebut pernah meminta Robert Lewandowski untuk tidak lagi mencetak gol menjelang akhir musim perdananya di Katalonia, dan alasannya terbilang luar biasa.
Ketika itu Lewandowski baru saja datang dari Bayern Munchen dengan banderol 44 juta paund, membawa reputasi mengerikan: 344 gol dari 375 laga.
Secara logika, kepindahan ke Barcelona di bawah Xavi Hernandez semestinya hanya melanjutkan produktivitas sang ujung tombak, sosok yang sepanjang karier dikenal hidup dari gol-golnya.
Namun, sebuah biografi terbaru mengungkap episode mengejutkan yang terjadi di balik layar pada pengujung La Liga 2022/23, sebuah periode yang bahkan dianggap mencederai makna kata “penyerang”.
Dalam buku “Lewandowski. Prawdziwy” (“Lewandowski. The Real One”), penulis Sebastian Staszewski mengungkap klaim bahwa Barcelona meminta Lewandowski mengerem produktivitasnya, seperti dilaporkan Goal.
Saat itu masih tersisa dua pertandingan, dan Barcelona sudah memastikan gelar liga di bawah Xavi. Staszewski menyebut Lewandowski dipanggil untuk berbicara dengan beberapa petinggi klub tak lama setelah gelar La Liga dipastikan secara matematis.
Ia sedang memimpin daftar top scorer dengan 23 gol, unggul jauh dari para rival. Di pertemuan itulah seorang anggota dewan disebut menyampaikan permintaan yang sangat janggal:
“Robert, we need you to stop scoring goals in the last two matches.” (Robert, kami ingin kamu berhenti mencetak gol di dua pertandingan terakhir)
Lewandowski dikabarkan terkejut. Selama karier panjangnya, belum pernah ada klub yang memintanya menahan diri. Namun, alasan di balik permintaan itu bukan soal taktik, melainkan urusan keuangan.
Barcelona pada saat itu masih dibebani masalah finansial. Dalam klausul transfernya, jika Lewandowski menembus 25 gol liga, klub harus membayar tambahan 2,2 juta paund kepada Bayern Munchen.
Dengan kondisi anggaran yang ketat, meski gelar sudah di tangan, manajemen disebut memilih jalan yang tidak lazim, dan menuai pertanyaan etis, demi menjaga neraca.
Lewandowski tetap tampil penuh dalam dua laga tersisa. Ia tidak mencetak gol di keduanya, tetapi tetap mengakhiri musim sebagai peraih Trofi Pichichi, mengungguli Karim Benzema.
Setelah episode itu, Lewandowski kembali diberi keleluasaan penuh untuk mencetak gol bagi Barcelona. Hingga kini, ia telah membukukan 108 gol dari 159 penampilan, menjaga statusnya sebagai satu di antara penyerang terbaik dunia. (bol/riz)












