JATENGPOS.CO.ID, LIVERPOOL – Tekanan terhadap Arne Slot makin berat seiring performa Liverpool yang terus merosot, hingga muncul pendapat bahwa klub bisa saja mengambil langkah ekstrem dengan memutus kerja sama lebih cepat dari perkiraan. Di saat bersamaan, muncul pula dukungan agar Jürgen Klopp kembali ke dunia kepelatihan.
Liverpool tercatat menelan delapan kekalahan dalam sebelas laga terakhir di semua kompetisi. Padahal, pada musim sebelumnya, Slot membawa klub melampaui ekspektasi dengan meraih gelar Liga Inggris ke-20. Namun, musim ini grafik performa menurun tajam.
Banyak pihak menilai bursa transfer musim panas lalu ikut memicu situasi ini. Liverpool melakukan terlalu banyak perubahan dalam satu periode, sementara mayoritas rekrutan baru belum memberi dampak signifikan. Sejumlah pemain kunci pun tampil di bawah standar.
Akibatnya, Liverpool kini tampak tumpul di lini depan, mudah ditembus lawan, dan rapuh di pertahanan. Kondisi itu menyeret mereka ke papan tengah klasemen Premier League.
Slot disebut masih memiliki simpanan kepercayaan berkat pencapaian musim lalu, tetapi perbaikan dianggap harus segera terlihat.
Mantan kepala pemandu bakat di Premier League, Mick Brown, menilai klub harus membuat keputusan bila tidak ada perkembangan dalam sekitar sepuluh laga ke depan. “Ini situasi yang aneh dan mereka sedang mati-matian mencari alasan,” ujar Brown kepada Football Insider.
Brown menjelaskan bahwa dalam banyak kasus, penurunan performa disebabkan oleh kesalahan pemain, tetapi kali ini tidak ada indikator yang jelas.
“Jadi, pada akhirnya sorotan mengarah ke manajer karena enam kekalahan dari tujuh laga terakhir itu nyaris tak bisa dipercaya, jujur saja,” katanya.
“Akan ada pertanyaan besar karena sampai kapan kondisi seperti ini dibiarkan? Saya tidak berpikir mereka sedang mempertimbangkan memecatnya saat ini, tetapi berapa lama waktu yang bisa diberikan?” imbuh Brown.
Menurutnya, Slot memang masih punya modal kepercayaan dari musim sebelumnya. “Tetapi, bagaimana jika sudah delapan, sembilan, atau sepuluh laga, dan mereka tetap tidak menang? Saat itu mungkin mereka harus mengambil keputusan,” lanjutnya.
Brown juga menilai para pemain ikut bertanggung jawab, meski pada akhirnya manajer tetap menjadi pihak yang paling disalahkan. “Anda tidak bisa menunjuk satu alasan pasti mengapa Liverpool mengalami periode ini, dan para pemain juga ikut bersalah, tetapi manajer selalu yang menanggung akibatnya,” ucapnya.
Di tengah pembicaraan soal masa depan Slot, nama Klopp mulai dikaitkan kembali dengan Liverpool sebagai opsi pengganti. Klopp saat ini menjabat sebagai Global Head of Football di Red Bull.
Namun, mantan Presiden Bayern Munchen, Uli Hoeness, meragukan Klopp akan bertahan lama di posisi tersebut karena dinilai tidak sesuai karakternya.
“Saya tidak pernah bisa membayangkannya sebagai pejabat yang bepergian ke berbagai negara, ke New York, dan mengurus berbagai tim,” ujar Hoeness.
“Saya tidak yakin itu akan menjadi model jangka panjang yang baik, dan saya juga tidak merasa dia akan menjalani peran itu selamanya, saya tidak bisa membayangkannya,” sambungnya.
Hoeness menegaskan bahwa Klopp adalah sosok yang identik dengan pekerjaan lapangan. “Saya selalu mengagumi Jurgen Klopp sebagai pelatih yang berada di pinggir lapangan. Seseorang yang membangun tim, menggerakkan tim dengan kepribadiannya. Saya melihat Jurgen Klopp di lapangan dan bukan di tempat lain,” ucap mantan penyerang Timnas Jerman Barat tersebut. (bol/riz)












