
JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA – Dalam beberapa pekan terakhir, masyarakat Salatiga dibuat panik menyusul kelangkaan tabung gas tiga kiloan di pasaran. Toh, bila ada, harganya sudah pasti naik drastis. Untuk mengatasi hal ini Dinas Perdagangan Salatiga bersama sejumlah agen sempat melakukan operasi pasar di empat kecamatan yang ada. Dan, kini kelangkaan itu berangsur-angsur pulih.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga Muthoin mengatakan, kelangkaan tabung gas tiga kiloan berangsur-angsur normal. Sepengetahuan dia, hal ini tak lepas dari kebijakan Pemkot Salatiga, dimana Walikota mengeluarkan Surat Edaran ( SE) yang berisi himbauan kepada para keluarga mampu untuk tidak menggunakan gas subsidi. “Selain itu juga berkat operasi pasar di empat kecamatan beberapa waktu lalu,” ujar Muthoin kepada Jateng Pos.
Ditambahkan dia, Dinas Perdagangan juga menghimbau kepada para agen dan pengecer untuk mengutamakan warga Salatiga. Karena disinyalir selama ini gas subsidi jatah untuk masyarakat Salatiga juga dipakai oleh warga pinggiran sekitar Salatiga yang merupakan warga Kabupaten Semarang. Dijelaskan dia untuk bulan Desember ini kuota gas subsidi masih 573.021 tabung sementara konsumsi masyarakat Salatiga per bulannya sekira 192.000 tabung .
“Sebenarnya kuota kita sudah aman. Mungkin karena peningkatan konsumi, dan panik buying setelah gas besar (non subsidi) naik, terus berbondongbondong beralih ke gas subsidi,” imbuhnya. Dikatakan Muthoin, pihaknya juga sudah menekankan kepada para pengusaha besar di Salatiga untuk tidak menggunakan gas tiga kiloan (gas subsidi). Diakui dia memang tidak ada sangsinya bagi (orang mampu) yang ketahuan menggunakan gas subsidi, karena memang belum ada aturannya.
”Ya karena memang belum ada aturan sangsinya, maka kita menghimbau kesadarannya agar orang mampu menggunakan gas non subsidi. Karena gas tiga kiloan itu jatahnya untuk masyarakat tidak mampu,” pungkasnya. Diketahui, masyarakat Kota Salatiga dalam beberapa pekan lalu dipusingkan dengan kelangkaan gas tiga kiloan. Toh seumpama ada, masyarakat harus mengeluarkan uang lebih banyak lagi karena harganya naik. Mengantisipasi hal ini, Pemkot Salatiga bersama para agen sudah menggelar operasi pasar di sejumlah tempat. (deb/muz/UDI)