
JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Wisuda merupakan momen bahagia paling dinantikan oleh para mahasiswa dan keluarga. Prosesi perayaan kelulusan itu, layak diabadikan bersama. Namun itu tidak berlaku bagi sejumlah wisudawan Universitas Ngudi Waluyo (UNW) Ungaran saat wisuda, Rabu (22/9) kemarin.
Adanya persyaratan berpergian yang menggunakan transportasi umum, khususnya pesawat terbang, di masa pandemi menjadi kendala tersendiri bagi orangtua dan keluarga wisudawan UNW yang berasal dari luar pulau.
Seperti pemandangan terlihat dalam prosesi wisuda, kemarin, terlihat wisudawan tersenyum sumringah saat foto bersama keluarganya di podium bersama rektor, namun ada beberapa wisudawan foto sendirian, tanpa didampingi orangtua.
Salah satu wisudawati Fakultas Kesehatan Farmasi, Maulida Shalihah asal Kalimantan Tengah mengaku, sempat sedih mengetahui wisuda dijalani tanpa didampingi orangtua. Keluarga lainnya juga tidak bisa mendampingi.
“Awalnya sedih tahu tidak ada pendamping. Tapi teman-teman lainnya mensuport tetap semangat. Ternyata banyak teman dari luar pulau, khususnya Kalimantan wisuda tanpa ada pendamping,” ujarnya kepada Jateng Pos, seusai turun dari panggung pengukuhan wisuda.
Alasan orangtua tidak bisa hadir, Maulida menuturkan, mereka yang di Kalimantan kesulitan mengurus persyaratan dibuat perusahaan penerbangan yang mewajibkan penumpang harus swab dan memiliki kartu vaksin.
“Ribet mengurus persyaratan. Orangtua minta maaf, saya menerima ikhlas dan memahami kondisi saat ini (pandemik, red),” ujarnya sambil tersenyum seperti dipaksakan.
Hal menerenyuhkan lagi, Maulida mengaku tidak memiliki satu pun keluarga di Jawa. Ia harus menerima nasib wisuda tanpa ada pendamping. Meski demikian ia tetap mengikuti dengan penuh semangat.
“Tadi ada yang menawari keponakan teman mau mendampingi di panggung wisuda, tapi tidak usah, tidak apa foto sedirian bersama pak Rektor,” pungkasnya.
Selain Maulida, terlihat beberapa wisudawan datang sendirian. Bedanya, mereka datang membawa motor berboncengan dan beriringan dengan wisudawan bermotor lainnya. Wajah mereka tetap berbinar, tidak menampakkan kesedihan melihat wisudawan lainnya datang naik mobil bersama keluarganya.
“Ini sama teman-teman satu kampung di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, rombongan wisuda naik motor. Tidak ada penamping, ortu masih di kampung, ya naik motor saja,” ujar Yoga Saputra, wisudawan Fakultas Kesehatan Farmasi.
Ia berboncengan dengan temannya, Alvinfansha juga wisudawan Farmasi asal Banjarmasin. “Orangtua sudah kasi tahu sulit mendapatkan surat vaksin karena waktu wisudanya mendesak. Teman-teman sepakat wisuda sendiri daripada merepotkan yang di rumah,” tuturnya.
Rektor UNW Ungaran, Prof Dr. Subiyantoro, M.Hum mengatakan, wisuda masa pandemi kali ini masih seperti tahun kemarin, dilakukan drive thru dengan prosesi online dan offline. Sebagian besar wisudawan mengikuti offline melalui pengukuhan toga.
Disebutkan, peserta sebanyak 536 wisudawan dari 12 prodi, yakni 6 Prodi kesehayan: S1 Keperawatan, S1 Kesehatan Masyarakat, S1 Kebidanan, Pendidikan Profesi Bidan, S1 Farmasi, S1 Gizi, serta 6 program studi nonkesehatan yang meluluskan mahsiswanya, program studi S1 Sastra Inggris, S1 Sastra Jepang, S1 Hukum, S1 PG PAUD, S1 PGSD, dan S1 Teknik Informatika. Rerata IP wisudawan X periode Maret 2021 sebanyak 3,53.
“Jumlah lulusan yang memperoleh predikat cumlaude sebanyak 50 (9,33%) wisudawan. Dengan lama masa studi Program S1 rerata 8,17 semester. Hingga saat ini, UNW meluluskan sebanyak 13.638 orang alumni,” ujarnya dalam sambutan. (muz)