Pakai Headset Sambil Cas HP, Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia Di Wonogiri

Tim medis dan Polres Wonogiri sedang melakukan olah TKP peristiwa pria meninggal di kos. (ade ujianingsih/Jatengpos)

JATENGPOS.CO.IDWONOGIRI – Peristiwa tragis terjadi di sebuah rumah kos di Dusun Pathuk Kidul Desa Baturetno kabupaten Wonogiri. Rabu (9/10/2024).

Salah satu penghuni kos, IBK (34) ditemukan meninggal dunia di dalam kamar kosnya dengan kondisi yang mengenaskan.

Korban ditemukan terbaring di tempat tidur dengan menggunakan Headset dan HP dalam kondisi dicas, sebagian tubuhnya lebam gosong melepuh.

Kapolres Wonogiri AKBP Jarot Sungkowo melalui Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo menjelaskan peristiwa itu bermula pada Rabu (9/10/2024) sekitar pukul 10.40 WIB saat itu, saksi Andhita (33) yang merupakan rekan kerja korban, datang ke tempat kos korban dengan maksut mencari keberadaan korban.

iklan
Baca juga:  Antisipasi Ancaman Bom, Polda Jateng Siapkan Pasukan Khusus Antiteror

“Jadi saksi Andhita bermaksud mencari korban ke kosnya, karena korban tidak bisa di hubungi melalui telepon, setibanya di kos korban, pintu kos dalam keadaan tertutup, korban di panggil juga tidak menyahut dan saksi mencium aroma tidak sedap dari dalam kamar kos,” Ucapnya.

Karena curiga terjadi sesuatu pada korban, selanjutnya saksi mendobrak pintu kamar korban.

Begitu pintu terbuka, saksi melihat korban sudah dalam keadaan terbujur kaku dengan badan gosong dengan headset masih menempel pada telinga korban serta HP dalam keadaan sedang di cas.

Melihat hal tersebut, saksi berteriak meminta bantuan warga sekitar, dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Baturetno.

“Mendapati laporan tersebut, Personil Polsek Baturetno dan tim medis Puskesmas Baturetno mendatangi TKP dan unit Reskrim langsung melakukan olah TKP,” jelasnya.

Baca juga:  Pengedar Ganja Berhasil Ditangkap BNN Kabupaten Temanggung

Hasil pemeriksaan medis yang dilakukan Puskesmas Baturetno tidak ditemukan luka atau tanda – tanda kekerasan pada tubuh Korban, namun pada tubuh korban melepuh seperti terkena luka bakar.

Atas peristiwa keluarga korban tidak menghendaki dilakukan Autopsi, kemudian terhadap jenazah korban dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

“Keluarga korban menganggap peristiwa ini sebagai musibah dan tidak menghendaki di lakukan autopsi, juga berdasarkan pengakuan keluarga korban, korban ini memiliki riwayat penyakit darah tinggi dan stroke,” tegasnya.

AKP Anom menambahkan, saat ini dari Kepolisian masih memeriksa saksi-saksi dan olah TKP guna mengungkap secara pasti peristiwa tersebut.

“Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak menggunakan perangkat HP ketika sedang dilakukan pengisian daya, apalagi dalam konsisi sambil tiduran,” Imbaunya (Dea)

Baca juga:  Terungkap Lewat Sidik Jari, Polda Ungkap Identitas Korban Mutilasi Solo
iklan