Pakar Pendidikan Formulasikan Metode Pendidikan Baru Di Era Disrupsi

JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Para pakar dan profesional pendidikan perwakilan dari Universitas Negeri di seluruh Indonesia berkumpul untuk memformulasikan metode pendidikan baru yang relevan dengan perkembangan jaman, melalui International Conference on Teacher Training and Education (ICTTE) tahun 2018.

Konferensi yang digelar FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kali ini mengambil tema ‘Reinforcing Network of Collaboration to Anticipate Information Disruption’, The 4th International Conference on Teacher Training and Education. Digelar selama dua hari, Jumat-Sabtu (20-21/7), di Hotel Best Western Solo Baru, Sukoharjo diikuti 300 lebih peserta, termasuk dari Malaysia dan Thailand dan Jepang.

Wakil Rektor I Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof Sutarno menyebutkan, dunia dan para pendidik saat ini dihadapkan pada fenomena disrupsi dimana perubahan terjadi begitu cepat, dengan meninggalkan tatanan lama dan menciptakan tatanan baru. Terkait hal itu, para pendidik tang notabene bertugas mengajarkan banyak hal, mau tidak mau harus ikut menghadapinya.

Baca juga:  Candi Petirtaan Mantingan Runtuh karena Bencana Alam

“Termasuk disrupsi yang mendorong terjadinya digital disruption termasuk pada sistem pendidikan. FKIP harus bersiap menghadapinya, dimana belajar tidak harus bertatap muka lagi. Melalui kegiatan ini akan dipersiapkan semuanya,” ujarnya, Jumat (20/7).


Diharapkan ICTTE juga memberikan sejumlah rekomendasi bagi pemerintah mengenai kebijakan ataupun metode pendidikan yang dikritisi saat ini, termasuk diantaranra kebijakan PPDB online.

Ketua Panitia ICTTE, Nunuk Suryani menambahkan, dengan era disrupsi, maka kegiatan belajar mengajar akan berubah total.

“Dari sinilah akan diketahui apakah kurikukim yang ada saat ini masih relevan. Dimana masuk era ketika belahar bisa saja tidak harus bertatap muka. Di forum ini dihadirkan senua narasumber yang sudah menerapkan hal itu,” tegasnya.

Baca juga:  Puluhan Ribu Kader PDIP Merahkan Solo

Nunuk menambahkan, Konferensi internasional ini merupakan acara tahunan FKIP dalam bentuk forum ilmiah dengan melibatkan berbagai pihak yaitu peneliti, birokrat, pengamat, dosen, guru, dan mahasiswa untuk sharing wawasan, pemikiran dan hasil riset terkini terkait isu serta fenomena pengembangan pendidikan guru di seluruh dunia.

“Untuk penyelenggaraan tahun ini, konferensi diselenggarakan melalui kerjasama FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS), Thepsatri Rajabhat University (TRU) – Thailand dan Forum Komunikasi Pimpinan Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan seluruh Indonesia. UNS dan TRU telah menandatangani MoU pada tahun 2017, dan ICTTE merupakan tindak lanjut dari MoU tersebut,” tukasnya.

Dalam the 4th ICTTE terdapat 325 judul paper yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Jepang. Setelah melewati proses seleksi terdapat 190 judul paper yang akan dipresentasikan dengan topik mencakup berbagai aspek dalam perkembangan pendidikan, pembelajaran, dan pengembangan institusi pendidikan guru, dan pemanfaatan IT untuk kemajuan pendidikan dan pelatihan guru.

Baca juga:  Kiprah Dirpolairud Selama 71 Tahun Pertahankan Kedaulatan NKRI

Seluruh paper akan diseleksi dan dipublikasikan dalam Pertanika Journal of Social Science & Humanities; Journal of Applied Research in Higher Education; Sri Lanka Journal of Social Sciences; International Journal of Pedagogy and Teacher Education (IJPTE); Science, Engineering, Education and Development Studies (SEEDS). (dea/drh)