JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Lutfi dan Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto kompak mendukung langkah yang diambil Gubernur Ganjar Pranowo terkait pembentukan Satgas Oksigen. Salah satunya dengan menugaskan personel TNI-Polri dalam satgas tersebut untuk memastikan tidak ada keterlambatan pengiriman pasokan oksigen.
Kapolda menegaskan, Tim Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah juga masuk di dalam Satgas Oksigen untuk melakukan pengawasan dari produksi sampai distribusi. Sebab tugas satgas tidak hanya soal mencukupi kebutuhan oksigen di rumah sakit, tetapi juga menjamin distribusi oksigen dari produsen sampai ke rumah sakit yang membutuhkan.
“Kita lakukan pengamatan kemudian pendistribusian pengawalan oksigen ke rumah sakit tujuan jangan sampai ada keterlambatan,” ujar Lutfi usai memimpin Apel Gelar Pasukan Gabungan Satgas Penanganan COVID-19 di Wilayah Kota Surakarta di halaman Stadion Manahan, Solo, Selasa (6/7).
Mantan Kapolresta Solo ini menegaskan, di Jawa Tengah ada 99 rumah sakit yang menjadi objek dalam distribusi oksigen. Ketersediaan oksigen di rumah sakit tersebut. Karena itu, sudah menjadi tugasnya beserta jajaran untuk memastikan tidak ada keterlambatan.
Ia mencontohkan sempat terjadi keterlambatan pengiriman oksigen dan setelah dicek ternyata sopir yang ditugasi mengirim oksigen tiduran di wilayah Tegal.
“Saya cari itu sopirnya yang kirim oksigen, kok ora teko-teko (tidak datang-datang), ternyata turu sopirnya (tidur sopirnya) di hotel, akhirnya dipecat. Makanya kalau mau sopir, dari TNI dan Polri banyak sopir,” tegas dia.
Karena itu, tidak hanya memastikan produksi cukup, pihaknya juga melakukan pengawalan dan memastikan proses mendistribusikan oksigen sampai tujuan.
Sementara itu, Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Rudianto. Ia mengatakan terus berupaya untuk memperkuat pelaksanaan PPKM Darurat dengan mendatangkan kendaraan-kendaraan water canon, dan peeling (penerangan keliling). Untuk menjalankan manajemen pendekatan kontingensi yang terbukti efektif menekan dan menurunkan angka penyebaran COVID-19 di Kudus.
“Manajemen pendekatan kontingensi sukses kita terapkan di Kudus. Sekarang kasus Corona di Kudus melandai. Kami berharap hal serupa bisa diterapkan di Solo. Mengingat angkanya yang mulai naik. Kami meminta masyarakat mematuhi dan mendukung anjuran-anjuran selama pelaksanaan PPKM Darurat,” tegasnya. (jay/rit)