Para Pedagang di Ungaran Upacara HUT RI di Pujasera

UPACARA PEDAGANG: Para pedagang pujasera Mapagan Ungaran khidmat mengikuti upacara HUT RI -78, di lahan parkir. Foto: ist for jateng pos.

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – Apa yang dilakukan para pedagang di Pujasera Mapagan Ungaran kab Semarang ini sungguh mulia. Ditengah kesibukanya berjualan, mereka menyempatkan upacara HUT RI ke-78.

Layaknya upacara di sekolah atau kantor instansi, pukul 07.30, mereka meninggalkan dapur atau warung masing-masing untuk berbaris di lahan parkir. Laki-perempuan tua muda menyiapkan diri memulai upacara. Ada sekitar 25 orang pedagang yang ikut upacara. Para petugas yang ditunjukpun dari mereka yang setiap hari beraktivitas di pujasera. Ada pedagang, tukang parkir, driver ojol, panjaga warung, tukang masak, dll.

Setelah MC membacakan upacara siap dimulai, pemimpin ucara dan pembina upacara masuk lapangan. Menyiapkan pasukan yang isinya ibu-ibu dan bapak-bapak yang tiap harinya masak di dapur dan jualan.

Lalu menghormat bendera diiringi menyanyikan lagu Indonesia Raya. Tidak lupa juga ada pembacaan teks proklamasi, Pancasila, mengheningkan cipta untuk para pahlawan, menyanyikan lagu 17 Agustus, dan doa. Rasa patriotisme rasa haru dan semangat kemerdekaan terpancar dari muka-muka mereka.

“Saya baru kali ini upacara setelah 30 tahun tidak sekolah, rasanya haru sekali,”kata Ibu Yanuar, pedagang plastik dan gas di pujasera Mapagan, yang ikut upacara.
Meski sudah lama tidak upacara, ibu Yanuar masih ingat bait-bait lagu kebangsaan Indonesia Raya maupun 17 Agustus.

Gagas, koordinator upacara menjelaskan, meski spontan dan serba mendadak, upacara HUT RI ke-78 bisa berlangsung khidmad. Bahkan ada rasa trenyuh dan haru. Para pedagang yang sibuk dengan pelanggan, diajak upacara HUT RI malah antusias. Bahkan ada yang terpaksa meninggalkan pelanggan di warungnya untuk ikut upacara sejenak.

“Meskipun sibuk jualan, kami juga pengin seperti yang lain memperingati HUT RI kita. Tetapi maaf persiapan mendadak sehingga tiang benderapun dari bambu. Tetapi tidak mengurangi rasa khidmad HUT RI kita,” ujar pemilik kios Asta Seni, yang menjual barang Frozen dan sembako itu.

Dia berharap, semangat para pejuang kemerdekaan ini selalu membara di hati para pedagang. Sehingga para pejuang keluarga ini tetap semangat berjualan untuk ekonomi keluarga.

Dia juga berharap upacara HUT RI bisa dilaksankan ditahun-tahun yang akan datang dengan lebih meriah. Setelah upacara, mereka lalu makan nasi urap bersama sebagai rasa syukur atas kemerdekaan yang sudah diraih selama 78 tahun ini.

“Semoga Alloh menerima jasa para pahlawan yang sudah mendahului kita, meridhoi bangsa kita manjadi bangsa yang adil makmur dan sejahtera, ikhtiar jualan kita juga dimudahkan oleh Alloh SWT,” harapnya. (jan)