JATENGPOS.CO.ID, MAKASSAR – Kementerian Pariwisata serius menggali potensi pariwisata Sulawesi Selatan. Salah satunya melalui Indonesia Tourism Table Top (ITTT) Sales Mission Makassar for Tawau Market. Dri event ini, eksotisme Sulsel akan diekplorasi.
ITTT Sales Mission Makassar for Tawau Market digelar Selasa (6/11). Lokasinya di Grand Shayla City Center, Hotel Novotel, Makassar. Program ini diikuti oleh 9 buyers dari Tawau, Sabah, Malaysia. Rinciannya, 6 TA/TO dan 3 dari parlemen. Program ini menyertakan 5 media asal Negeri Jiran. Bergabung juga 12 seller dari Bumi Anging Mamiri.
Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Bidang Pemasaran Area III pada Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono. Ada juga Perwakilan Dinas Pariwisata Parovinsi Sulsel, ASITA Sulsel, hingga Fungsi Ekonomi Konsulat RI di Tawau, Sabah, Malaysia. Manager Touring Ininnawa Tour and Travel Muhammad Syukur mengungkapkan, ITTT Sales Mission Makassar sangat positif.
“Agenda ITTT Sales Mission ini sangat bagus. Ada transaksi yang positif. Ini baru permulaan, sebab kerja sama ini akan jangka panjang. Kami ini juga akan dapat limpahan wisatawan dari Tiongkok dan Hong Kong, selain warga Sabah, Malaysia,” ungkap Syukur.
Mengawali transaksi, Ininnawa Tour and Travel mendapat potensi limpahan 20 wisatawan dari buyers. Harga paket yang disepakati berkisar Rp1,45 Juta per orang. Harga ini baru dihitung untuk paket wisata Ramang Ramang, Air Terjun Bantimurang, dan Bulukumba. Nantinya, wisatawan ini akan menginap 3 hari 2 malam. “Kami yakin, potensi transaksi akan bertambah. Ada waktu guna membuat deal,” katanya.
Untuk menjaring wisatawan Tawau, Sabah, ITTT Sales Mission ini sudah menyiapkan beberapa paket wisata menarik. Ada paket wisata Makassar and Beyond, Toraja and Beyond, hingga Round South Sulawesi Bugis. Space ekplorasi lebar diberikan untuk paket Makassar and Beyond. Paket ini menyajikan poros Makassar-Malino-Maros.
Mengoptimalkan kemudahan aksesibilitas, Makassar and Beyond menjadi jadi tawaran menarik. Sebab, Makassar-Malino hanya ditempuh selama 2 jam. Malino menyediakan eksotisnya Goa Jepang, Kebun Teh, hingga beragam air terjun. Untuk Maros, destinasi ini ditempuh 90 menit dari Makassar. Disana ada Air Terjun Bantimurang, destinasi prasejarah Leang Leang, dan Kerajaan Kupu-Kupu.
Untuk komposisi Makassar, destinasinya akan terhubung dengan Pulau Samalona. Pulau ini hanya bisa ditempuh 30 menit dari Makassar. Di Pulau Samalona, wisatawan bisa snorkiling hingga berfoto under water. Makassar juga memiliki Pelabuhan Paotere yag menjadi tempat bersandar Kapal Pinisi. Ada juga Benteng Rotterdam.
“Aksesibiltas Makassar and Beyond sangat bagus. Paket ini memberikan experience terbaik bagi para wisatawan. Paket ini bisa dinikmati 3 hari 2 malam bagi wisnus. Untuk wisman, durasinya jadi 4 hari 3 malam. Yang jelas, paket-paket yang ditawarkan sangat menarik. Harganya juga ramah,” terang Ketua DPD ASITA Sulsel Diddy Leonardo Manaba.
Paket lainnya juga menggiurkan, yaitu Toraja and Beyond. Paket ini membuka koneksi Toraja dengan destinasi terdekat Enrekang-Palopo-Luwu. Selain budayanya, Toraja kini menawarkan sisi eksostis lain dalam rupa destinasi Negeri di Atas Awan. Toraja juga kini mengembangkan wisata halal. Seluruh paket wisata menarik ini bsia dinikmati selama 4 hari 3 malam.
“Sales Mission ini menjadi langkah awal untuk mengoptimalkan pasar Tawau, Sabah. Sebab, potensinya memang besar. Kondisi ini sejalan dengan berkembangnya destinasi, terutama dari sisi aksesibilitasnya. Saat ini untuk berkunjung ke Toraja itu jauh lebih mudah,” jelas Plt Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani.
Memangkas waktu, wisatawan bisa ke Toraja dengan transit di Bandara Lagaligo dengan akses terdekat Palopo. Dari Bandara Lagaligo, wisatawan menempuh perjalanan darat selama 2 jam dengan bonus view eksotis.
Selain Toraja dan Makassar, ada juga paket Round South Sulawesi Bugis. Paket ini menyajikan Sengkang sebagai penghasil sutera terbaik hingga Danau Tempe. Paket ini bisa dinikmati 5 hari 4 malam.
“Kami optimistis, dengan paket terbaik yang ditawarkan, jumlah kunjungan wisatawan dari Tawau ini akan naik. Secara postur, Tawau sangat menjanjikan. Sekarang dibutuhkan penguatan sinergi internal agar potensi bisa dioptimalkan dengan baik,” jelas Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Kemenpar Sumarni.
Secara umum, profil Sabah memang menjanjikan. Dengan luas kawasan 73.904 kilometer persegi, area ini didiami oleh 3.854 jiwa. Pada 2016, Sabah memiliki outbound 43.590 wisatawan. Share bagi pariwisata Indonesia berada di angka 2,96%.
Kepala Bidang Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono mengatakan, Sabah masa depan pariwisata Makassar.
“Sabah akan mengatrol jumlah kunjungan wisman ke Sulsel. Melalui ITTT Sales Mission dan farmtrip ini diharapkan arus masuk wisatawan Sabah semakin optimal. Kami saat ini bersinergi dengan berbagai stakeholder pariwisata di Sabah. Kami mendapat dukungan Konsulat RI, media di sana, dan TA/TO,” kata Sapto.
Program famtrip memang sudah disiapkan. Selain menikmati city tour, buyers, media, dan goverment atau community akan melakukan perjalanan dengan ending di Toraja.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai, optimalisasi pasar Tawau harus dilakukan untuk mendukung target wisman.