JATENGPOS.CO.ID, KLATEN – Dalam rangka monitoring hasil Pilgub 2018, Komisi A DPRD Jateng berkunjung ke Kantor KPU Kabupaten Klaten, Kamis (12/7/2018). Saat bertemu dengan para komisioner, Siti Farida selaku Ketua KPU Kabupaten Klaten mengeluhkan soal keamanan pilgub yang terlalu ketat.
Menurut dia tingkat kerawanan di Kabupaten Klaten tidak terlalu tinggi sehingga sebaiknya standar keamanannya tidak terlalu tinggi. Terlebih, pemilu itu adalah milik masyarakat yang butuh pendekatan lebih.
“Saya menilai keamanannya terlalu ketat. Seharusnya, keamanan itu bisa disesuaikan dengan tingkat kerawanan di daerah. Seperti pengamanan terbuka dengan senjata laras panjang. Saya melihat hal itu terlalu menakutkan,” katanya.
Meski begitu, ia juga mengaku pelaksanaan Pilgub Jateng 2018 cukup memuaskan karena tidak menemui kendala berarti. Seperti dijelaskan Komisioner KPU lainnya, Anshori, yang menjelaskan ada beberapa indikator pilkada sukses.
“Indikator itu yakni selama pelaksanaan Pilgub Jateng 2018 tidak ditemukan praktik money politic atau politik uang seperti ‘serangan fajar’ dan tidak ada penghitungan ulang di TPS (tempat pemungutan suara),” kata Anshori.
Dari indikator itu, lanjut dia, tingkat partisipasi pemilih dalam Pilgub Jateng 2018 mampu mencapai angka 72,19%. Persentase itu lebih tinggi dibanding saat Pilgub 2013 yakni sebesar 57%.
“Jumlah pemilih sebanyak 498.600 orang dan yang menggunakan hak pilihnya 363.690 orang sehingga hasilnya 72,94 persen. Angkanya cukup baik karena target nasional 77,5 persen. Kami berharap saat pilbup, pilpres dan pileg persentasenya dapat meningkat lagi,” jelas Anshori.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi A DPRD Jateng Anissa Devy Ika Natalia mengaku sangat apresiatif dengan upaya KPU yang mampu meningkatkan angka pemilih. Menurut dia tingkat partisipasi pemilih di Klaten naik cukup signifikan dibanding pilgub periode lalu.
“Bahkan, tingkat partisipasinya hampir mendekati nasional. Kami sangat bangga,” kata Anissa.
Senada, Anggota Komisi A lainnya Joko Haryanto mengaku upaya KPU sudah cukup maksimal. Diharapkannya, pada penyelenggaraan selanjutnya, KPU tetap bersikap profesional dan mengoptimalkan sosialisasinya.
“Saya juga berterimakasih kepada KPU yang memberikan hasil baik dalam pilgub,” kata Joko. (Ahm)