JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Jumlah tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 di Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan pascavaksinasi tahap pertama yang telah dilakukan pada 14 Januari 2021.
“Tiga minggu terakhir itu terus menurun, bahkan di minggu terakhir ini hanya 55 nakes yang terpapar. Itu turunnya sangat drastis dari sebelum divaksin. Sebelumnya itu per minggu ada 200-an nakes yang terpapar, jumlah itu turun jadi 170-an, 140-an, dan terakhir hanya 55 kasus dalam seminggu,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Senin.
Menurut dia, informasi mengenai penurunan jumlah nakes yang terpapar COVID-19 itu sebagai hal yang bagus untuk semakin meyakinkan masyarakat tentang efektivitas vaksin COVID-19 sehingga pihaknya akan terus mendorong sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
“Artinya kalau klaster nakes ini bisa menjadi acuan, maka yang lain akan menjadikan harapan. Kalau dari 200 kasus turun jadi 50-an kasus itu artinya penurunan cukup besar, maka kalau nakes sudah beres, mudah-mudahan bisa segera dilanjutkan ke pelayan publik,” ujarnya.
Pelayan publik, lanjut Ganjar, akan mulai divaksin pada minggu ketiga Februari 2021 dengan jumlah total cukup besar yakni mencapai 2,3 juta orang.
“Namun Pak Presiden meminta agar pada periode ini dimasukkan juga kelompok masyarakat strategis lainnya, seperti pedagang pasar, guru, kiai, tokoh agama dan lainnya,” katanya.
Ganjar juga meminta seluruh daerah di Jateng mempersiapkan vaksinasi tahap kedua itu termasuk siapa saja kelompok strategis dan kelompok rentan yang akan diikutkan dalam vaksinasi.
“Tadi ada yang mengusulkan pedagang keliling, sopir bus dan kelompok rentan lainnya. Saya minta segera disiapkan agar saat pelaksanaan vaksinasi, semua bisa cepat,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo menambahkan data penurunan angka kasus positif pada nakes itu diambil dari sistem COVID-19.
Ia juga membenarkan bahwa ada penurunan yang signifikan dari sebelum nakes divaksin dan setelah divaksin.
“Itu cukup menggembirakan karena penurunannya sangat drastis. Sebelum vaksinasi, tiap minggunya ada 250 lebih nakes yang terpapar COVID-19 per minggu, namun setelah vaksinasi pada 14 Januari 2021, jumlah kasusnya terus mengalami penurunan, dari 250 kasus per minggu sekarang terakhir hanya 55 kasus saja,” katanya.
Data itu, lanjut dia, sudah disampaikan pada pemerintah pusat dan mendapat apresiasi sehingga jika memang penurunan karena dampak vaksinasi, maka ini merupakan kabar yang menggembirakan. (fid/ant)