Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam di Solo Capai Rp40.000/Kg

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Harga daging ayam di pasar tradisional di Solo menuju tatanan kehidupan baru atau normal baru mengalami kenaikan mencapai Rp40.000 per kilogrami dari sebelumnya hanya Rp35.000/kg.

Pantauan di Pasar Sidodadi Kleco Laweyan Solo, Kamis, menyebutkan harga daging ayam potong di pedagang rata-rata dijual cukup tinggi yakni Rp40.000/kg, sedangkan harga beberapa kebutuhan pokok lainnya menjelang Hari Idul Adha tetap stabil.

Menurut Atun (48) salah satu pedagang daging ayam di Pasar Sidodadi Kleco Solo, harga daging ayam memang cukup tinggi, dan sudah berjalan dua hari ini. Harga daging ayam kalau normal hanya dijual sekitar Rp32.000 hingga Rp35.000/kg.

Menurut Atun, harga daging ayam awalnya hanya sekitar Rp32.000/kg pada pekan lalu, kemudian naik menjadi Rp35.000/kg, dan kini naik lagi Rp5.000/kg, sehingga menjadi Rp40.000/kg.


Kenaikan harga daging ayam, kata Atun, karena pasokan barang dari peternak atau distributor berkurang, sedangkan kebutuhan masyarakat justru meningkat.

Baca juga:  Sinyal 4G XL Axiata Hadir di Sepanjang Jalur MRT Jakarta

“Saya tidak mengerti kenaikan daging ayam apakah dampak perekonomian masyarakat mulai bergerak menuju normal baru, sehingga permintaan konsumen terus meningkat, ” kata Atun.

Namun, tingginya harga daging ayam tidak diikuti barang-barang lainnya seperti daging sapi tetap stabil pada harga Rp110.000/kg untuk kualitas satu dan Rp100.000/kg kualitas dua, sedangkan harga daging kambing bertahan Rp90.000/kg.

Sidiq (42) pedagang lainnya di pasar yang sama mengatakan harga beras menjelang Hari Idul Adha masih stabil antara Rp10.000/kg hingga Rp12.500/kg, gula pasir Rp12.500/kg, minyak goreng Rp13.000/kg, dan telur Rp24.000/kg.

Menurut Sidiq, pasokan barang ke pasar lancar-lancar saja, sehingga persediaan di pedagang relatif banyak. Menuju normal baru para pedagang di Pasar Sidodadi tetap berdagang sesuai protokol kesehatan, dengan mengenakan masker, cuci tangan dengan sabun, dan jaga jarak.

Baca juga:  Ahmad Luthfi akan Bangun Mushola Pasar Talun Magelang

Para pedagang terlihat sudah mengenaikan masker dan mereka sering mencuci tangan dengan sabun di tempat-tempat yang sudah disediakan di setiap sudut pasar, sehingga pengunjung juga merasa nyaman dan tidak khawatir lagi soal penyebaran COVID-19.

Selain barang kebutuhan pokok, harga komoditas sayuran di Pasar Sidodadi Solo sepekan ini, rata-rata juga dijual tetap stabil, sedangkan pasokan barang ke pasar relatif cukup.

Samiyen (52) pedagang di Pasar Sidodadi mengatakan harga bawang merah kini dijual stabil Rp35.000/kg bawang putih hanya Rp20.000/kg, cabai rawit merah Rp20.000/kg, dan cabai keriting Rp14.000/kg.

Komoditas sayuran di Solo, banyak dipasok dari daerah sentra seperti Selo Boyolali, Tawangmangu Karanganyar, Kopeng Salatiga dan sebagian dari wilayah Jawa Timur.

Para pedagang berharap harga-harga barang kebutuhan pokok tidak mengalami kenaikan hingga Hari Idul Adha mendatang. Sehingga, kondisi pasar tetap bergairah karena banyak pembeli atau pengunjung ke pasar pada normal baru saat ini.

Baca juga:  Puluhan Kilo Daging Gelonggongan Beredar di Pasar Rejowinangun

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi mengatakan kondisi pasar tradisional di Solo menuju ke tatanan kehidupan baru mulai bergairah. Meskipun, jumlah pengunjung sudah mulai ramai, tetapi baik pedagang maupun pembeli sudah melakukan protokol kesehatan dengan baik.

“Di setiap pasar tradisional kami tempatkan petugas untuk memantau jika ada pengunjung atau pembeli yang tidak mengenakan rmasker, dilarang masuk pasar,” kata Heru.

Bahkan, para pedagang selalu diingatkan harus memakai masker, jika perlu pelindung wajah, selalu mencuci tangan dengan sabun ketika akan masuk pasar, membawa hand sanitizer, dan tetap jaga jarak guna memutus mata rantai penyebaran virus. (fid/ant)