JATENGPOS.CO.ID, KUDUS – Musim panen tembakau di Kabupaten Kudus telah dimulai. Petik daun tembakau tahun ini, hasil uji coba budidaya tanam tembakau jenis srumpung oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kudus sejak Mei lalu. Penanaman itu dilakukan pada demplot (lahan percontohan, red) seluas 9 hektar, di Desa Menawan dan Klumpit, Kecamatan Gebog.
Ketua Kelompok Tani Mekar Melati Desa Menawan, Susanto mengungkapkan, kelompoknya baru tahun ini menjajal budidaya tembakau di Lereng Muria. Bibit tembakau tersebut ditanam di demplot seluas 2 hektare sejak Mei lalu, dan saat sekarang mulai proses panen yang telah berjalan 10 hari belakangan.
āāKami dapat demplot dari pertanian, kemudian membentuk kelompok tani dan menanam tembakau,āā kata Susanto, baru-baru ini.
Sambungnya, dalam uji coba menanam tembakau jenis srumpung ini, melibatkan lima petani dan hasilnya cukup bagus. Hanya saja, masih kesulitan dalam bidang pemasaran, dimana kesulitan mendapatkan pihak ketiga yang bersedia membeli hasil panennya.
Menurutnya, budidaya tembakau memang perlu perhatian khusus dan perawatan rutin sehingga mendapat hasil panen yang memuaskan. Beberapa tanaman di lahan, dia melihat masih ada yang terserang hama dan kurang bagus. Selain itu, proses pembibitan juga sangat berpengaruh dengan kondisi cuaca.
āāSepeti musim hujan, cukup mengancam bibit-bibit tembakau. Semoga tahun depan bisa mensiasati ini,āā tambahnya.
Senada, penggarap lahan tembakau di Dukuh Krajan Desa Menawan, Subardi (50) mengaku cukup kesulitan dalam pemasaran karena pertama kali melakukan uji coba budidaya tembakau. Kendati, pihaknya tetap bersyukur masih bisa merasakan hasil panen.
āāHari ini panen daun ketiga, sebab cara panen tembakau dihitung dari daun terbawah sampai atas,āā ungkapnya.
Disinggung harga jual, Subardi menyebut tahun ini merosot. Hal serupa juga dirasakan oleh petani tembakau dari daerah lain. Pihaknya pun mengaku masih kesulitan mencari pengepul untuk menyetor hasil panennya. Sedang jika dijual dalam kondisi basah, hanya laku Rp2-3 ribu per kilogram.
āāKami berharap hasil panen tembakau dari petani Kudus, bisa dihargai sesuai dengan jerih payahnya,āā ujarnya.
Dirinya pun berharap, pemerintah ikut turun tangan mengatasi kesulitan petani tembakau dalam memasarkan hasil panennya.āāDari Dinas Pertanian pernah disampaikan begitu, ketika petani kesulitan menjual hasil panen, akan dibantu mencarikan pembeli. Tetapi juga harganya harus sepadan,āā pungkasnya. (han/rit)