JATENGPOS.CO.ID, KUDUS – Persoalan sampah di Kabupaten Kudus hingga saat sekarang belum sepenuhnya tuntas. Terbukti, masih banyak masyarakat yang membuang limbah rumah tangga tersebut ke Sungai.
Seperti halnya yang terlihat di Sungai Piji turut Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kudus, Jumat (19/9). Masyarakat setempat dan instansi terkait, serta dibantu alat berat, bergotong royong membersihkan sampah yang menumpuk di sungai setempat. Aksi bersih-bersih itu pun dipantau langsung, Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris.
Melihat kondisi tersebut, Sam’ani pun meminta Kepala Desa (Kades) di Kudus agar tidak bosan melakukan sosialisasi kepada warganya, terkait larangan membuang sampah di sungai. Sampah tersebut perlu dikelola dengan baik.
‘’Kami minta pak Kades agar terus sosialisasi kepada warganya, untuk tidak buang sampah sembarang maupun di sungai. Kelola dengan baik sampah-sampah tersebut,’’ tegasnya.
Senada, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Kudus, Harry Wibowo menuturkan, Pemkab Kudus sepakat untuk lebih intens sosialisasi terkait buang sampah yang benar. Menurutnya, bank sampah yang dikembangkan Desa Kesambi, cukup bermanfaat dan mampu mereduksi 60-70 persen sampah rumah tangga di desa setempat.
‘’Ke depan, sebagai upaya agar sampah-sampah tidak menumpuk di Sungai Piji, akan merealisasikan usulan Pemdes mengubah kontruksi jembatan. Pilar tengah yang akan dihilangkan nanti, jembatan 1 dan 4 dengan anggaran masing-masing Rp10 miliar,’’ kata dia.
Sambungnya, tahun ini juga ada kegiatan normalisasi sejumlah anak Sungai, sebelum memasuki musim penghujan dengan alokasi anggaran Rp2 miliar, yang bersumber dari APBD Kabupaten Kudus 2025.
“Normalisasi tahun ini banyak, seperti anak Sungai Piji dan lainnya,’’ imbuhnya.
Sedang Kepala Desa Kesambi, Mokhamad Masri mengatakan, bersih-bersih Sungai Piji ini, kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun oleh Pemdes bersama instansi terkait saat memasuki musim penghujan.
‘’Dengan membersihkan sungai ini, semoga tidak ada lagi banjir,’’ harap Masri.
Menurutnya, sampah-sampah yang menumpuk di Sungai Piji itu, sebagian besar merupakan kiriman dari wilayah atas. Menyusul warga Desa Kesambi sekarang sudah aktif mengelola sampahnya masing-masing, setelah adanya bank sampah yang dikelola BUMDes.
‘’Warga Kesambi tidak membuang sampah ke sungai, mungkin (kiriman sampah) dari Utara. Mereka potong bambu tidak dibersihkan dan akhirnya mengalir ke bawah,’’ kata Masri. (han/rit)