JATENGPOS.CO.ID, KUDUS – Guru Madrasah Aliyah (MA) di Kabupaten Kudus, hingga saat sekarang masih mendapat perhatian dari Pemkab Kudus. Terbukti masih terdaftar sebagai penerima program Tunjangan Kesejahteraan Guru Swasta (TKGS) hingga tahun anggaran 2026 mendatang.
Hal itu diungkapkan Bupati Kudus, Sam’anin Intakoris, baru-baru ini. Dikatakan, guru MA di Kudus sampai akhir tahun ini, masih menerima TKGS sebesar Rp1 juta per bulan. Termasuk pada tahun 2026 mendatang. Namun untuk verifikasi penerima TKGS, akan diserahkan kepada instansi terkait di Pemprov Jateng.
‘’Karena SMA sederajat menjadi kewenangan Pemprov Jateng, maka verifikasi dan validasi penerima TKGS menjadi kewenangan provinsi,’’ ujarnya.
Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan TKGS untuk guru swasta jenjang SMA sederajat akan dicoret. Saat ini, Pemkab Kudus tengah berkoordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) maupun Pemprov Jateng.
‘’Kami masih koordinasi untuk pemberian TKGS bagi guru MA yang merupakan kewenangan dari Pemprov Jateng,’’ tegasnya.
Sebelumnya, sejumlah guru swasta yang mengajar di lembaga pendidikan setingkat Madrasah Aliyah (MA) di Kabupaten Kudus, mengaku resah setelah mendengar kabar bahwa mereka berpotensi dicoret dari daftar penerima program TKGS Pemkab Kudus.
Sekretaris LP Ma’arif NU Kudus, M Zaenul Anwar menyoroti ketidakjelasan status guru MA swasta dalam program TKGS. Meskin pada tahun ini dan 2026 mendatang masih terdaftar sebagai penerima program unggulan Bupati-Wabup Kudus, Sam’ani-Bellinda tersebut. Tapi tidak ada kepastian untuk tahun 2027 mendatang.
‘’Ada anggapan bahwa MA merupakan kewenangan provinsi, padahal para guru tetap mengabdi di Kudus,’’ kata dia.
Pihaknya pun mengeluhkan soal sulitnya mendapat akses hibah, untuk memenuhi sarana dan prasarana madrasah. Terutama setelah pengalihan kewenangan dari Bidang Kesra Setda Kudus ke Disdikpora.
‘’Tanpa dukungan dari Pemkab Kudus, madrasah kesulitan membangun fasilitas pendidikan karena terbatasnya bantuan dari Kementerian Agama mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, maupun pusat,’’ kata dia. (han/rit)