JATENGPOS.CO.ID, KUDUS – Jam operasional kunjungan di Perpustakaan Daerah Kabupaten Kudus, saat sekarang lebih panjang yakni hingga pukul 21.00 WIB. Kebijakan tersebut sebagai upaya Pemkab Kudus melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, soal meningkatkan minat baca masyarakat.
Kepala Disarpusda Kudus, Mutrikah, mengatakan bahwa program ini merupakan hasil dari berbagai masukan masyarakat, termasuk dukungan dari Bupati Kudus serta sejumlah tokoh dan komunitas literasi. Langkah tersebut diambil agar layanan perpustakaan lebih inklusif dan bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
‘’Sebetulnya program ini lahir dari banyak masukan masyarakat, termasuk dari wakil rakyat yang di pusat, komunitas, dan tentunya dukungan penuh dari Bapak Bupati,’’ ungkap Mutrikah, baru-baru ini.
Sambungnya, pada awalnya usulan perpanjangan layanan hanya sampai pukul 18.00 WIB. Namun, pihaknya menilai banyak warga Kudus, khususnya para pekerja dan pelajar, yang baru memiliki waktu luang di malam hari. Oleh karena itu, jam layanan diputuskan diperpanjang hingga pukul 21.00 WIB.
‘’Banyak masyarakat Kudus yang bekerja hingga sore, jadi kalau perpustakaan tutup jam 6 mereka tidak sempat datang. Sehingga kami berinisiatif memperpanjang lagi jam layanan, agar masyarakat tetap bisa menikmati fasilitas perpustakaan di malam hari,’’ imbuhnya.
Mutrikah berharap, kebijakan ini dapat memberi ruang bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk memanfaatkan waktu malam dengan kegiatan positif seperti membaca dan belajar di perpustakaan.
‘’Saya ingin para pelajar tidak hanya bermain gadget di malam hari, tapi bisa memanfaatkan waktu untuk belajar di sini,’’ imbuhnya.
Mutrikah menambkan, jam layanan hingga pukul 21.00 WIB itu, hanya untuk hari Senin-Kamis yang dibuka sejak 07.30 WIB. Kemudian pada Jumat, dari pukul 07.30 WIB-11.00 WIB, dan dibuka lagi dari pukul 13.00-21.00 WIB.
‘’Sedangkan hari Sabtu-Minggu, dibbuka sejak pukul 08.00-14.00 WIB,’’ jelasnya.
Masih kata Mutrikah, untuk menarik minat kunjungan, pihaknya juga menyiapkan berbagai kegiatan menarik, seperti kolaborasi dengan komunitas, menghadirkan tokoh inspiratif, serta menggelar event kecil dan pameran karya.
‘’Kami ingin perpustakaan bukan hanya tempat membaca, tapi juga ruang interaksi, apresiasi, dan ekspresi,’’ tandasnya.
Tidak hanya, Perpusda Kudus saat sekarang telah menambah ratusan judul buku baru dengan tema pendidikan, kearifan lokal, dan seni budaya yang akan melengkapi koleksi di ruang baca maupun mobil perpustakaan keliling. (han/rit)