JATENGPOS. CO. ID, PATI – Dalam rangka memperingati Hari Difabel Sedunia yang jatuh pada 3 Desember 2025, BPJS Kesehatan Kantor Cabang Pati menunjukkan komitmen kuatnya dalam meningkatkan keberpihakan kepada kelompok rentan melalui penyerahan bantuan bagi komunitas difabel di Kabupaten Pati.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperluas akses dukungan dan memastikan penyandang disabilitas mendapatkan perhatian berkelanjutan dalam berbagai aspek layanan sosial maupun kesehatan, termasuk dalam ekosistem Program Jaminan Kesehatan Nasional.
Penyerahan bantuan dilakukan pada hari Rabu, 3 Desember 2025 di Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P2AKB) Kabupaten Pati, dan serahkan langsung oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pati, Nuzuludin Hasan, dan diterima Kepala Dinas Sosial P2KAB Kabupaten Pati, Aviani Tritanti Venusia.
Kegiatan ini menunjukan peran aktif BPJS Kesehatan dalam kontribusi nyata meningkatkan ekonomi dan memperkuat perlindungan sosial bagi difabel.
“Hari Difabel Sedunia mengingatkan kita bahwa bukan hanya pelayanan kesehatan saja yang harus kami fokuskan, tetapi juga bagaimana BPJS Kesehatan dapat memberikan dukungan nyata agar penyandang disabilitas semakin mandiri dan berdaya,” ujar Nuzuludin Hasan.
Nuzuludin menjelaskan penyaluran bantuan ini selaras dengan upaya BPJS Kesehatan memperluas inklusivitas layanan JKN. Ia menekankan bahwa peningkatan kemandirian ekonomi bagi difabel harus dibarengi dengan jaminan kesehatan yang kuat agar mereka dapat menjalankan usaha tanpa terkendala risiko kesehatan yang bisa muncul sewaktu-waktu.
“Pemberdayaan ekonomi bagi penyandang disabilitas harus berjalan seiring dengan perlindungan kesehatan yang kuat. Dengan JKN, kami ingin memastikan mereka bisa berusaha dengan tenang tanpa dibayangi risiko kesehatan yang dapat menghambat produktivitas,” ujar Nuzuludin
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sosial P2AKB Kabupaten Pati, Aviani Tritanti Venusia, menyampaikan apresiasinya atas perhatian BPJS Kesehatan yang dinilai sangat mendukung pemberdayaan difabel di wilayahnya.
“Bantuan ini sangat berarti karena mampu meningkatkan rasa percaya diri serta mendukung kemandirian penyandang disabilitas yang kami dampingi,” ucap Aviani.
Aviani menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan berupa alat penunjang kewirausahaan mulai dari mesin obras, paket kelengkapan membatik, hingga alat kerja produksi lainnya akan digunakan langsung oleh komunitas difabel binaan Dinas Sosial. Menurutnya, dukungan semacam ini menjadi lebih komprehensif ketika terintegrasi dengan perlindungan kesehatan melalui Program JKN, sehingga para pelaku usaha difabel dapat bekerja lebih produktif tanpa khawatir terhadap gangguan kesehatan.
“Kami berharap sinergi seperti ini terus diperkuat sehingga layanan bagi penyandang disabilitas semakin komprehensif dan berkelanjutan,” lanjutnya.
Momentum Hari Difabel Sedunia menjadi pengingat bahwa dukungan terhadap kelompok rentan bukan sekadar kewajiban, melainkan tanggung jawab moral dalam memastikan setiap warga mendapat kesempatan yang sama dalam kesehatan, kesejahteraan, dan kemandirian ekonomi. (*/ida/jan)
