Pekalongan Tetapkan Tanggap Darurat Banjir

Banjir rob paling parah membuat ratusan warga Pekalongan Utara terpaksa dievakuasi.

JATENGPOS.CO.ID, PEKALONGAN – Bencana banjir rob yang melanda sebagian wilayah Kota Pekalongan, persisnya wilayah Pekalongan Utara dan Pekalongan  Barat merupakan yang terparah sepanjang sejarah Kota Batik. Banjir rob merendam  di 7  Kelurahan Kecamatan Pekalongan Utara dan 2 kelurahan wilayah Kecamatan Pekalongan Barat. Tak pelak, berbagai sarana dan prasarana rusak berat seperti tanggul jebol, kerusakan tambak, dan kerusakan bangunan.

Menanggapi situasi ini, Walikota Pekalongan HM Saelany Machfudz langsung  menggelar rapat koordinasi bersama Dandim, Sekda dan OPD terkait pada Jumat siang di Guest House. “Kita telah rapat koordinasi dan telah memutuskan langkah-langkah penanganan bencana banjir ini secara lebih sistematis kedepan,” kata HM Saelany di Pos Induk Bencana banjir PMI Kota Pekalongan Jl Rajawali Pekalongan.

Walkot menyatakan status tanggap darurat bencana Kota Pekalongan selama 14 hari kedepan terhitung mulai  1 Desember sampai 14 Desember. Bahkan, walkot  sudah mengeluarkan SK Walikota Pekalongan Nomor 613/362 Tahun 2017 tanggal 1 Desember 2017 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir di Kota Pekalongan. “Kemudian, kita dirikan Posko Induk Penanganan Darurat Bencana Banjir di Markas PMI Kota Pekalongan, Jl. Rajawali Pekalongan (0285-431001),” tukas Walklot.

Setelah menetapkan status tanggap darurat bencana, Pemkot akan menambal tanggul yang jebol. Saat ini, Dinas PU sedang mengkalkulasi berapa biaya perbaikan tanggul. Jika terjangan ombak sudah surut maka akan  segera dilakukan perbaikan. “Pemkot telah menyiapkan dana cadangan bencana sebesar Rp 1,5 miliar,” jelas Saelany. Senada, Sekda Kota Pekalongan, Hj Sri Ruminingsih SH MSi meminta semua organisasi perangkat daerah (OPD)  bersama-sama menangani musibah banjir.

Sebagai upaya  mengatasi musibah banjir, Pemkot membangun posko-posko dapur umum, seperti di depan halaman Gor Jetayu, di Kantor PMI, 2 Posko di Pasirsari, 2 Posko di Kramatsari, 1 Posko di Krapyak dan posko kesehatan di Kantor Kecamatan Pekalongan Utara. “Langkah sementara ini, kami membantu dengan memberikan nasi bungkus, selimut, air mineral dan mie Instan kepada korban banjir,” tukasnya. Sedangkan Puskesmas Kusuma Bangsa juga diwajibkan membuka layanan meski hari libur. Tujuannya, untuk melayani warga yang membutuhkan layanan kesehatan. .

Banjir rob yang melanda Kota Pekalongan adalah yang terparah dari kejadian sebelumnya pada tahun tahun lalu. Ini karena  jebolnya tanggul penahan ombak laut di daerah Bandengan, Pantaisari, dan Slamaran, Sampai sampai ketinggian banjir rob di  sekitar Jalan Kusuma Bangsa Kelurahan Panjang Wetan, Panjang Baru, Kandang Panjang, hingga Jalan Patriot Kelurahan Padukuhan Kraton, ketinggian air hingga selutut orang dewasa. Bahkan, kemarin,  di Perumahan Kapuas dan Perumahan Beringin di Jalan Patriot Kelurahan Padukuhan Kraton, ketinggian air hingga pukul 08.30 WIB bahkan sampai sepaha orang dewasa. (dur/wan/dik)