JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Roman bahagia tidak mampu disembunyikan Septi Holifatul Rohmah (25), mahasiswi Universitas Ngudi Waluyo (UNW) Ungaran. Bukan tanpa sebab, gadis berhijab ini berhasil menyelesaikan kuliahnya dengan penuh tantangan. Itu pun hasil prestasi diraih sangat mengagumkan.
Septi terlahir dari keluarga petani asal Desa Bulusari, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Ia menjadi salah satu lulusan Mahasiswi Terbaik Wisuda ke-XVI UNW Ungaran, Rabu (6/3/2024). Kedua orangtuanya yang tinggal di desa kehidupan sehari-harinya hanya bercocok tanam.
Berkat keinginan keras ingin meraih pendidikan tinggi, terpaksa ia meninggalkan keluarga untuk merantau di Ungaran, Kabupaten Semarang.
Memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari Septi bekerja menjadi buruh pabrik di Ungaran. Sembari itu ia meluangkan waktu kuliah mengikuti program KOKY (Kuliah Oke Kerja Yes) yang diselenggarakan UNW Ungaran. Berstatus sebagai buruh pabrik tidak menyurutkan nyalinya untuk tekun bekerja sambil belajar.
“Saya berkesempatan kuliah hanya pada hari libur kerja saja, yakni hari Sabtu dan Minggu. Meski hanya dua hari dalam seminggu terbukti sangat efektif dan membantu kesulitan saya sebagai pekerja pabrik,” cerita Septi ditemui seusai mengikuti wisuda, Rabu (6/3/2024).
Dituturkan, kerja keras sembari belajar cukup menyita tenaga dan pikiran. Ia mampu menjalani dengan lancar berkat dedikasi yang diberikan pihak kampus UNW Ungaran. Dalam seminggu ia mengambil 5 mata kuliah, itu ditempuh dalam waktu 2 hari, yakni Sabtu dan Minggu.
“Jadwal kuliah terbatas hanya dua hari, itu mengikuti hari libur dari tempat kerja. Setiap masuk kuliah saya ikuti dari pagi sampai sore hari. Kadang juga ada hari Jumat tapi janjian dulu dengan dosen,” jelasnya.
Kisah perjalanan pekerjaan, disebutkan Septi, ketika dia meninggalkan kampung halaman awalnya bekerja di pabrik garmen di PT Woory Sukses Apparel selama 2 tahun, kemudian pindah bekerja di Ungaran Sari Garmen (USG) Unit III Pringapus yang saat ini sudah dijalani selama 2 tahun.
“Alhamdulillah selama bekerja di kedua pabrik tersebut saya sudah mulai kuliah. Saya sangat termotivasi menyelesaikan kuliah sesuai target. Dalam waktu tempuh kuliah 3,5 tahun saya lulus dengan nilai terbaik,” ungkap karyawan bagian quality control USG ini.
Harapan Septi apa yang telah diraihnya, bisa menjadi motivasi rekan-rekan lainnya sesama pekerja. Tidak perlu minder meski menjadi bekerja pabrik ternyata dengan penuh kesungguhan bisa kuliah sampai lulus. Septi tercatat sebagai wisudawati D4 Akutansi Perpajakan dengan predikat IPK 3,69 (cumlaude).
Rektor UNW Ungaran, Prof. Dr. Subyantoro, M.Hum mengatakan Septi merupakan salah satu lulusan pertama dari program KOKY yang semuanya berjumlah 23 mahasiswa. Sebelumnya, Septi telah diberikan pelatihan pekerjaan kemudian disalurkan ke perusahaan sekitar kampus.
“Sejak semester I sudah bisa mandiri membiayai kebutuhan sendiri sehingga bisa bekerja dan kuliah. Kita harapkan akan muncul lulusan UNW lainnya yang bisa berprestasi seperti Septi. Kuliah sambil bekerja dapat diselesaikan sesuai target dengan prestasi terbaik,” ujarnya.
Menurut Prof Subiyanto melalui program KOKY seperti Septi yang telah mengikuti perkuliahan hingga berhasil menjadi lulusan terbaik tidak lepas dari bimbingan pihak kampus dan dosen.
“Mahasiswa seperti Septi kita bekali soft skill hingga memiliki keahlian kerja sesuai bidangnya. Memiliki managemen emosional yang baik, akademika yang baik, hingga memiliki kematangan berpikir yang tinggi,” jelasnya.
Sedangkan pada Wisuda ke-XVI UNW kali ini meluluskan sebanyak 396 mahasiswa dari 14 program studi. Dengan catatan masa kuliah rata-rata ditempuh 8,08 semester, dan masa tunggu lulusan maksimal 3 bulan setelah lulus mendapatkan pekerjaan. (muz)