JATENGPOS.CO.ID, PEKALONGAN – Meski suasana Pilihan gubernur Jateng masih terkesan adem ayem, namun puluhan pelajar SMA di Kota Pekalongan menggelar aksi kampanye anti money politik. Mereka turun kejalan, berorasi, membentangkan berbagai macam poster, serta membagikan stiker berisikan pesan penolakan terhadap politik uang di Jalan Dr Cipto. Aksi itu merupakan bagian dari deklarasi anti money politic oleh pelajar di Kota Pekalongan. “Kami juga ingin berkontribusi dalam Pemilu. Kami juga ingatkan agar masyarakat tidak tergoda money politik,” tutur Anggel, siswa SMAN 3 Pekalongan.
Tampak juga Ketua Panwas Pemilihan Kota Pekalongan, Sugiharto, memantau aksi para pelajar. “Mereka bisa jadi relawan pengawas pemilu,”tukas Sugiharto. Sehingga bisa ikut melakukan pengawasan dalam tahapan-tahapan Pilgub 2018 dan Pemilu 2019. Serta melaporkan jika terjadi pelanggaran pemilu. Mulai dari TPS sampai penghitungan suara.
Sementara itu, terkait politik transaksional (money politic), Ketua Panwas Batang Suharto mengajak masyarakat agar menjadi pemilih yang cerdas dan bermartabat dengan menolak apapun bentuk politik uang yang dapat mencederai proses demokrasi. “Politik transaksional harus kita kikis. Mari kita bangun kesadaran bersama, agar menolak budaya bagi bagi uang dalam setiap pemilihan, terutama Pilgub Jateng 2018 nanti,” tandasnya. (nul/dik)