JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – Dalam rangka mendukung Kampung KB Teles, Desa Bedono, sebagai Desa Wisata, Pengurus Pokja bersama UPPKA setempat berupaya mengembangkan varian produknya. “Kopi Pentol Mangrove” pun dipilih sebagai olahan khas baru yang akan diproduksi, menyusul adanya bantuan mesin sangrai/ roasting kopi yang diterima dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah.
Guna menjawab kebutuhan tersebut, Pelatihan Pengolahan Kopi Mangrove pun digelar dalam giat Pertemuan Pokja Kampung KB pada Senin, 27 September 2021. Bertempat di Balai RW 01, Dukuh Bedono, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Demak, kegiatan ini difasilitasi oleh Balai Penyuluhan KB (BPKB) Kecamatan Sayung, bekerjasama dengan Kelompok Studi Ekosistem Mangrove Teluk Awur (KeSEMaT).
Dengan materi kegiatan yang lebih bersifat praktikal, para peserta pun nampak antusias mengikuti berbagai tahapan pelatihan. Mulai dari pengupasan buah mangrove (rizhopora), pencucian dan perendaman dengan abu, penjemuran, proses sangrai selama 15-20 menit, penggilingan, penghalusan dengan blender hingga menjadi bubuk, kemudian disaring, serta terakhir ditimbang dan dicampur dengan bubuk kopi robusta dengan perbandingan 1:1. Penjelasan materi pelatihan ini disampaikan oleh narasumber Ketua Kelompok Arjuna Berdikari, Mangkang Wetan Semarang, Ferry Agung Istiasmara. Beserta Presiden KeSEMaT Ghifar Naufal Aslam, dari Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Diponegoro Semarang.
Sementara itu, Koordinator BPKB Sayung Fatimah Nur Pratiwi, ST, menambahkan perihal materi Pertemuan Pokja hari ini yang merupakan tindak lanjut dari permintaan Pokja Kampung KB Teles untuk meningkatkan keterampilan UPPKA setempat. Harapannya tentu, sebagaimana disampaikan narasumber, dengan varian baru produk Kopi Mangrove ini tak lantas meninggalkan produk UPPKA yang sudah lebih dulu eksis. Namun justru semakin melengkapi dan berkembang.(*)