Materi pada muatan pelajaran IPA sering membuat siswa mudah merasa bosan dan pasif dalam proses pembelajaran. Hal itu terjadi karena anak usia SD sebagian besar memiliki keterbatasan untuk menginterpretasikan imajinasi dan mengkonkretkan objek yang mereka pelajari. Seperti pada muatan IPA KD 9.1 mendeskripsikan sistem tata surya dan posisi penyusun tata surya. Di sekolah kami SDN 3 Tlogotirto, hasil belajar materi tersebut hampir 50% dari jumlah siswa dalam satu kelas masih di bawah KKM. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan hasil belajar tersebut rendah. Salah satunya yaitu karena objek materi tata surya letaknya sangat jauh sehingga siswa tidak dapat mengamati secara langsung. Akibatnya tujuan pembelajaran tidak dapat dicapai secara maksimal. Berdasarkan masalah tersebut sudah seharusnya guru melakukan inovasi pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik dan interaktif.
Di era globalisasi yang semakin canggih ini, guru dituntut untuk memahami dan memanfatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada agar tidak ketinggalan jaman. Perkembangan IPTEK tersebut dapat kita terapkan dalam penggunaan media pembelajaran. Di jaman yang semakin maju ini, rasanya kurang lengkap apabila kita menggunakan satu jenis media saja. Sehingga sudah menjadi hal yang umum bagi para guru menggunakan lebih dari 1 media. Hal inilah yang sering disebut multimedia.
Menurut Vaughan (2008:1), multimedia merupakan kombinasi berbagai media kemudian disampaikan menggunakan komputer atau peralatan elektronik dan digital. Sedangkan menurut (Munir, 2015:2), multimedia adalah perpaduan bermacam-macam media seperti teks, animasi, gambar, video dan lain lain, kemudian disatukan berbentuk file digital dengan bantuan komputer yang berguna untuk menyampaikan informasi atau pesan. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran merupakan kesatuan perangkat keras maupun lunak berbasis teknologi digital untuk menyampaikan pesan atau informasi pembelajaran dalam bentuk teks, animasi, gambar, video, dan lain-lain.
Menurut Daryanto (2010:51), multimedia dibagi dua yaitu multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier yaitu multimedia yang dapat dimanfaatkan tanpa alat pengontrol sehingga dapat langsung digunakan oleh pengguna, contohnya adalah televisi dan film. Sedangkan multimedia interaktif merupakan multimedia yang memiliki alat pengontrol untuk dapat digunakan oleh pengguna, Contoh multimedia interaktif misalnya Microsoft Power Point, Canva, Kinemaster, video interaktif dan lain-lain. Alat-alat yang dapat menunjang penggunaan multimedia antara lain laptop/komputer, LCD, speaker, dan radio.
Penggunaan multimedia sangat dianjurkan dalam proses pembelajaran karena memiliki banyak manfaat. Manfaat tersebut antara lain multimedia mampu memvisualisasikan materi yang sulit diamati jika menggunakan alat konvensional, contohnya materi sistem tata surya yangmana siswa dituntut untuk mengetahui posisi dan karakteriktik planet-planet yang ada. Selain itu suasana belajar menjadi lebih inovatif dan interaktif karena dapat mendorong siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, misalnya pengadaan kuis-kuis yang menarik dalam multimedia. Multimedia yang merupakan gabungan antara panduan, suara, dan gerakan juga akan memudahkan siswa memahami dan mengingat apa yang dipelajari dalam waktu yang lama. Hal ini karena setiap siswa memiliki tipe/gaya belajar yang berbeda-beda, ada siswa yang gaya belajarnya visual, auditori, atau kinestetik. Sehingga multimedia dengan berbagai elemennya dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran.
Oleh : ASTUTIK, S.Pd.SD
Guru Kelas SDN 3 Tlogotirto Gabus Grobogan