JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah melakukan percepatan pembangunan spot destinasi pariwisata di Jawa Tengah guna mendukung sektor tersebut bersiap untuk bisa bangkit setelah pandemi COVID-19.
Percepatan pembangunan empat destinasi pariwisata nasional di Jawa Tengah tertuang dalam Perpres 46 Tahun 2017 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Borobudur, termasuk di dalamnya kawasan wisata alam Karimun Jawa.
“Tempat wisata outdoor dan wisata alam (adventure) diperkirakan akan segera booming setelah pandemi Corona berakhir. Kebetulan dua kabupaten ini, Magelang dan Karimun Jawa, wisata alamnya bagus,” kata Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah, Deputi Bidang Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator (Kemenko) Kemaritiman dan Investasi (Marves) Djoko Hartoyo dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Djoko menjelaskan pihaknya telah memfasilitasi aspirasi desa terkait pengembangan wisata di 20 desa di sekitar kawasan Candi Borobudur. Usulan tersebut telah diakomodir dalam Integrated Tourism Master Plan (ITMP) yang telah rampung disusun dan sedang dipersiapkan Rancangan Peraturan Presiden (RPP)-nya.
Dengan masuknya usulan ke dalam ITMP tersebut diharapkan pembangunan infrastruktur seperti jalan dan fasilitas lainnya, sehingga dapat menghubungkan konektivitas antar-lokasi dan pada akhirnya memudahkan para wisatawan untuk menjangkau destinasi tersebut.
Kemenko Marves juga memfasilitasi kerja sama antara pemerintah desa dengan Bank BRI melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membangun lokasi swafoto menuju Candi Selogriyo yaitu di desa Candisari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang.
Candi Selogriyo berada di lereng timur kumpulan tiga bukit, yakni Bukit Condong, Bukit Giyanti, dan Malang, dengan ketinggian 740 mdpl, dan mempunyai pemandangan yang eksotik dan cocok untuk wisata alam.
Menurut Djoko, pendekatan itu dilakukan untuk mendistribusikan manfaat ekonomi di wilayah yang lebih luas, mengurangi kemacetan di tujuan-tujuan utama pariwisata, hingga meningkatkan jangkauan penawaran produk pariwisata.
Lebih lanjut untuk mengembangkan Kawasan Karimun Jawa, pihaknya bersama Kementerian Perhubungan akan menyiapkan angkutan umum berupa bus untuk melayani rute Bandara Dewandaru dan Pelabuhan Legon Bajak ke Pusat Kota Karimun Jawa.
“Karena jarak dari bandara ke pusat kota cukup jauh, mencapai 22 km dan tidak ada transportasi umum, kami sedang mengusulkan pengadaan armada bus. Jadi wisatawan yang datang dapat langsung melanjutkan perjalanannya dan ini menghemat biaya,” katanya.
Pihaknya mendorong agar para pelaku di sektor wisata melakukan strategi promosi yang berbeda, misalnya dengan menawarkan paket wisata baru dengan menonjolkan local content melibatkan komunitas dan dinas pariwisata, menjual tiket secara online, hingga meningkatkan infrastruktur digital dan menguatkan SDM.
Sejalan dengan itu, lanjut Djoko, pemerintah juga berencana akan memperluas stimulus konsumsi untuk kelas menengah ke atas.
Stimulus tersebut di antaranya akan dikucurkan dalam bentuk bantuan langsung bagi para pekerja pariwisata yang terdampak, diskon tiket pesawat ke destinasi wisata serta insentif pajak hotel atau restoran dengan alokasi anggaran Rp3,8 triliun, serta penguatan dukungan sektor pariwisata seperti voucher makanan secara online dengan alokasi anggaran hingga Rp25 triliun.
“Perluasan ini dilakukan paling lambat pada kuartal III-2020 setelah ekonomi pulih dari pandemi,” kata Joko. (fid/ant)