JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Realisasi pembiayaan Ultra Mikro oleh Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sampai hingga tahun 2021 lalu tercatat sebesar Rp18 triliun untuk 5,5 juta lebih nasabah di seluruh Indonesia. Pembiayaan ultra mikro terbesar disalurkan di sektor pedagang eceran yang mencapai Rp6,71 triliun, disusul sektor perikanan sebesar Rp227,58 miliar, sektor jasa sebesar Rp59,56 miliar dan Industri pengolahan sebesar Rp30,52 triliun.
Kepala Divisi Penyaluran Pembiayaan I Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Ary Dekky Hananto mengatakan, pada tahun 2021 lalu pihaknya telah menyalurkan pembiayaan Ultra Mikro sebesar Rp.7 triliun rupiah untuk 1,8 nasabah. Sementara untuk tahun 2022 ini penyaluran pembiayaan Ultra Mikro ditargetkan naik untuk dua juta nasabah.
“Untuk 2022 ditargetkan dua juta debitur, jadi tumbuh diatas 10 persen. Dengan kondisi pandemi yang terkendali, kami yakin target ini bisa tercapai,” katanya.
Ary Dekky Hananto menambahkan, untuk memastikan penyaluran tepat sasaran, pihaknya mengharuskan adanya pendamping lembaga penyalur kepada debitur. Lembaga debitur kemudian akan menyampaikan laporan secara berkala terkait progres penggunaan pembiayaan tersebut.
“Kita meminta laporan setiap lembaga penyalur untuk melaporkan setiap semester hasil – hasil dari pendampingan tersebut,” imbuhnya.
Selain melakukan pendampingan, pihaknya juga melakukan upaya penguatan dengan bekerjasama dengan beberapa pihak, seperti pemda dan beberapa universitas untuk melakukan inkubasi usaha. Output dari pendampingan tersebut diantaranya membantu pengurusan perijinan, pemasaran online dan peningkatan pendapatan.
“Upaya penguatan usaha ini juga menjadi konsen kami tahun ini. Diharapkan dengan pendampingan dan penguatan ini, pelaku usaha bisa meningkatkan skala usahanya,” pungkas Ary.(aln)