JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Persoalan yang melingkupi Pasar Klewer sepertinya belum juga reda. Setelah rencana pembangunan pasar sisi timur batal dilakukan tahun ini karena tidak ada rekanan yang ikut lelang, masalah serupa juga melanda rencana pembongkaran sebagian pasar darurat yang berada di Alun-alun Utara Keraton Surakarta. Akibatnya hingga akhir tahun ratusan kios yang berada di sisi timur belum juga dibongkar, padahal Pemerintah Kota (Pemkot) sudah dua kali mengevaluasi nilai tender pembongkaran karena nominalnya dinilai terlalu tinggi.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Subagyo mengatakan, molornya pembongkaran pasar darurat Klewer sisi timur lebih dikarenakan belum finalnya taksiran ulang yang dilakukan pihaknya atas nilai bangunan kios yang ada.
“Kami masih berkoordinasi dengan instansi terkait, untuk menentukan nilai taksir terbaru atas bangunan kios darurat tersebut jadi tahun ini belum jadi dibongkar. Rencananya Januari nanti baru kita buka lelang penghapusan aset,” jelasnya.
Sebelumnya pada Mei lalu, Pemkot pernah membuka lelang pembongkaran pasar darurat dengan nilai penawaran terendah sebesar Rp 7.289.105.100 dan uang jaminan sebesar Rp 1,5 miliar. Tingginya harga membuat lelang sepi peminat sehingga Pemkot pun merevisi nilai lelang menjadi Rp3 miliar. Namun lagi-lagi sepi peminat sehingga lelang kembali gagal. Adapun pekerjaan yang masuk dalam lelang meliputi pembongkaran bangunan rangka baja, atap dan pondasi.
“Karena itu supaya tidak gagal lagi kami bahas ulang nilai taksiran terbaru bangunan kios semi permanen yang ada di pasar darurat. Setelah lelang pembongkaran selesai kami juga harus menata kawasan alun-alun,” imbuh Bagyo.
Ia menuturkan, sesuai dengan perjanjian sewa lahan Alun-alun Utara dengan Keraton Surakarta, pemkot harus mengembalikan lahan alun-alun seperti semula. Mengingat pendirian pasar darurat menggunakan pondasi yang relatif dalam hingga merubah struktur tanah di Alun-alun utara. “Nanti kita lelang lagi untuk revitalisasi Alun-alun Utara, yang jelas pekerjaan kami masih banyak terkait Pasar Klewer. Selain masalah alun-alun, masih ada pembangunan Pasar Klewer Timur” tutur Bagyo.
Sementara itu, Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan tak terlalu mempermasalahkan molornya pembongkaran sebagian kios pasar darurat Klewer di Alun-alun Utara. Pasalnya, Pemkot telah memperpanjang sewa seluruh lahan alun-alun selama satu tahun ke depan.
“Saya serahkan ke dinas. Saat ini saya fokus ke pembangunan Pasar Klewer Timur, karena anggaran yang sudah diberikan tahun 2017 tidak mungkin lagi bisa digunakan di 2018,” tegasnya. (jay/saf)