JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Peternak kambing etawa sedang melakukan proses memerah susu kambing di kandang peternakan kambing Etawa Nio Farm Penggaron Kidul Semarang, minggu (7/10). Peternakan kambing etawa yang mulai beroperasi sejak 2017 ini sekarang telah memiliki 160 ekor kambing etawa. Hasil susu perahan setiap harinya bisa mencapai 35 hingga 40 liter. Setelah diperah, susu etawa ini disaring dan dikemas dalam botol 250 ml kemudian dijual dengan harga 10 ribu per botolnya. Sehari bisa produksi kirang lebih 120 botol.
Permintaan susu kambing etawa sejak pandemi hingga sekarang terus memgalami kenaikan, namun produksi susu turun karena ketersediaan kambing perahan terbatas. Kenaikan permintaan ini terjadi karena susu etawa banyak dibeli untuk menjaga membantu pemgobatam beberapa penyakit khususnya untuk penyembuhan penyakit paru-paru seperti TBC dan Asma. Selain bisa menurunkan tekanan darah susu kambing juga bisa untuk membantu penyembuhan penyakit yang berhubungan dengan pencernaan.
Hamzah, pemilik Nio Farm mengatakan bahwa awalnya ia mulai usaha hanya dengan 3 ekor kambing. “Mulanya hanya iseng-iseng pelihara kambing saja, terus karena semakin banyak kambingnya baru pada tahun 2019 mulai perah susu”, ungkapnya.
“Kambing yang kita ternak sekarang ada beberapa jenis yaitu Jawarandu, Kaligesing dari purworejo, Semburo lumajang, sapera, dan sanen dari Swiss”. Tambahnya.
Untuk penjualan susu etawa ini menurut Hamzah sudah ke beberapa kota besar seperti jakarta, bandung, dan solo. “Untuk pengiriman luar kota biasanya kita kirim dalam bentuk beku supaya tidak basi, karena kan tidak pakai pengawet jadi hanya tahan 6 jam jika tidak dibekukan atau disimpan di dalam freezer”, jelasnya.
“Tahun ini kita sudah mulai memberi rasa pada susunya agar bisa dikonsumsi oleh anak-anak, ada rasa coklat, strawberry, caramel, Red Velvet, Bubble Gum, dan Black Cookies,” ungkap Hamzah.
Foto : Prast.wd/Jateng Pos