Pemerintah Kurang Perhatikan Disabilitas

BERIKAN SIM : Bowo saat memberikan SIM D kepada para penyandang disabilitas di kota Demak. Adhi pramanto/jateng pos
BERIKAN SIM : Bowo saat memberikan SIM D kepada para penyandang disabilitas di kota Demak. Adhi pramanto/jateng pos

JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – Perhatian pemerintah baik pusat maupun daerah saat ini dirasa masih sangat kurang. Hal tersebut bisa dilihat dari masih banyaknya para penderita disabilitas yang membutuhkan kaki dan tangan palsu atau kursi roda namun belum bisa mendapatkannya. Padahal mereka sangat memerlukan kaki dan tangan palsu serta kursi roda untuk aktivitas mereka sehari-hari. Meski demikian, semangat para penyandang disabilitas sangatlah tinggi, mereka mau bergotong-royong untuk bahu membahu menolong teman-teman mereka sesama penyandang disabilitas. Demikian diungkapkan Bowo Sidik Pangarso (BSP), Wakil Ketua Komisi VI DPR RI saat memberikan bantuan dalam memperingati hari Disabilitas Internasional di Graha Sakinah Demak.

 “Saya merasa pemerintah kurang memberikan perhatian pada teman-teman Disabilitas. Fasilitas umumnya saja kurang, jangankan di kabupaten di  provinsi saja masih belum (kurang) fasilitas untuk teman-teman Disabilitas,” kata Bowo Sidik Pangarso.

“Saya sangat bangga dengan semangat mereka yang saling tolong menolong antara sesama penderita disabilitas. Ada tuna rungu, tuna wicara, dan lainnya dan diantara mereka masih banyak yang membutuhkan bantuan terutama uluran tangan pemerintah,” tegasnya.

Peringatan Hari Disabilitas Internasional ini, diharapkan dapat menjadi sebuah momentum penting untuk mengukuhkan kembali semangat juang teman – teman Disabilitas ,  untuk  meneruskan upaya mereka dalam memperoleh eksistensinya sebagai warga negara yang setara. Di samping itu, momen ini diharapkan dapat menjadi sarana bersama untuk menggalang solidaritas terhadap pemenuhan hak dan kesetaraan bagi masyarakat penyandang Disabilitas.

“Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2006 tentang Penyandang Disabilitas sudah disahkan.  Undang-undang ini memiliki semangat untuk melakukan penghapusan setiap tindakan diskriminasi dan marginalisasi terhadap Penyandang Disabilitas. Undang-undangnya ada , tapi anggaran untuk Disablitas belum diturunkan, ini berbeda dengaan negara lain yang sudah setara, maka saya harapkan pemerintah hadir dan mau membiayayai untuk keperluan teman-teman Disabilitas,” kata BSP yang juga politisi Partai Golkar.

“Selain itu,  teman – teman disabilitas perlu dibiayai sebagai modal awal dan karyanya di beli oleh pemerintah daerah,” lanjut Dia.

Pada kesempatan itu, BSP berjanji setiap bulan akan memberikan 5 kursi roda kepada teman-teman Disabilitas dan akan memfasilitasi transportasi serta akomodasi mereka yang akan memasang kaki palsu di Mojokerto, Jawa Timur.

“Saya tak bisa banyak-banyak berkata. Saya akan berjuang di Demak bersama para teman-teman untuk Difabel, sementara hanya bisa membantu 5 kursi roda setiap bulan. Saya terharu dengar cerita mereka, untuk dapat kaki palsu harus patungan  ke Mojokerto. Saya berjanji akan menyediakan transportasi mobil, bensin dan konsunsi untuk perjalanan kesana,” tutupnya. (adi)