JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – Dinas Sosial Kabupaten Demak memberikan bantuan berupa ribuan paket sembako kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) serta KPM Bantuan Sosial Tunai (BST). Demikian diungkapkan Kepala Dinsos P2PA Drs Eko Pringgolaksito kepada wartawan kemarin bersamaan dengan kegiatan Launching Program Bantuan Beras untuk KPM PKH dan BST kemarin.
Menurut Kepala Dinsos, pembagian bantuan beras ini tentu saja sejalan dengan fungsi utama dari dinas yang dipimpinnya, diantaranya adalah perumusan kebijakan di bidang rehabilitasi sosial dan jaminan perlindungan sosial, pemberdayaan sosial dan penanganan fakir miskin. Pelaksanaan kebijakan di bidang rehabilitasi social dan jaminan perlindungan social, pemberdayaan social dan penanganan fakir miskin.
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang rehabilitasi social dan jaminan perlindungan social, pemberdayaan social dan penanganan fakir miskin. Pelaksanaan administrasi di bidang rehabilitasi sosial dan jaminan perlindungan sosial, pemberdayaan sosial dan penanganan fakir miskin, dan terakhir adalah pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
“Masalah penanganan fakir miskin merupakan tujuan utama dari Dinas Sosial, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini,” ujarnya.
“Dengan bantuan berupa beras dengan berat masing-masing 10 kilogram dengan jumlah bantuan mencapai 91 ribu lebih kita harapkan bisa meringankan beban masyarakat Demak yang usahanya terdampak covid,” terangnya.
Lebih lanjut, Eko menjelaskan bahwa selain bantuan beras juga akan dibagikan 3000 paket sembako bagi masyarakat terdampak PPKM terutama pedagang kaki lima di seputar wisata religi seperti PKL Masjid Agung maupun PKL Kadilangu.
“Saat ini masih kita siapkan datanya untuk bantuan kepada 3000 PKL yang terkena lockdown baik itu di Masjid Agung, Kadilangu maupun di Tembiring agar tidak nantinya tidak tumpang tindih,” jelas Kepala Dinas Sosial Kabupaten Demak Drs Eko Pringgolaksito.
Ditambahkan oleh Eko bahwa banyak sekali program yang akan diturunkan dalam menghadapi PPKM darurat ini namun datanya tengah kita crosscek terkait penerima jangan sampai tumpang tindih. BST sendiri sejak 2020 lalu untuk Demak ada penambahan yang cukup banyak namun sempat berhenti pada april lalu. Namun untuk penerima BST bulan mei dan juni akan kita serahkan pada bulan juli.
“Kita sedang lakukan pendataan DTKS non Program sejumlah 37 ribu, jadi masyarakat yang terdaftar dalam DTKS namun tidak menerima bantuan sedang kita persiapkan, dari total jumlah DTKS 161 ribu, yang non program 37 ribu. Hal ini terjadi karena data belum padan dengan Dikdukcapil pusat, hal inilah yang seringkali kami tidak punya akses untuk melakukan pemadanan di Dikdukcapil, tergantung nanti Dukcapil bagaimana,” pungkasnya.
Salah seorang penerima bantuan beras Ismanah (53) warga kampung Kenep Kelurahan Mangunjiwan Demak Kota mengungkapkan kebahagiaannya menerima beras seberat 10 kg tersebut. Karena selama pandemi dirinya dan keluarga mengaku mengalami kesulitan dalam menjalani hidup. Sehingga dengan adanya bantuan beras dirinya mengaku sangat terbantu.
“Saya sangat berterimakasih kepada pemerintah dengan adanya bantuan beras ini, sebab sangat membantu keluarga kami,” ujarnya.(*)