JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Anggota TNI di wilayah Solo Raya diminta untuk mampu mengantisipasi terjadinya konflik yang dipicu gesekan antara pendukung partai selama pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) tahun depan maupun Pemilihan Legislatif dan Presiden (Pileg dan Pilpres) pada 2019 mendatang.
Hal tersebut ditegaskan Danrem 074/Warastratama Surakarta, Kolonel Inf Widi Prasetijono saat memberikan pengarahan kepada ratusan anggota Dandim dan Koramil di Solo Raya, Senin (11/12).
“Kami tidak ingin ada daerah di Soloraya terjadi gesekan antar pendukung. Dandim di Soloraya harus segera menerjunkan intelijen di lapangan untuk mendeteksi dini adanya potensi gesekan,” tegas dia.
Ia menambahkan, anggota TNI harus mampu mendeteksi potensi di daerahnya masing-masing agar tidak sampai terjadi gesekan antar pendukung. Dan setiap temuan di lapangan harus segera dilaporkan kepada pimpinan agar bisa segera diambil tindakan antisipasi. Penekanan tersebut khususnya diberikan kepada para Bintara Pembina Desa (Babinsa), yang berperan sebagai ujung tombak TNI dalam mendeteksi adanya potensi gesekan di tingkat bawah.
“Selain itu, anggota TNI juga harus mampu memberikan penjelasan kepada warga ketika menemukan berita bohong atau hoax. Karena keberadaan berita hoax bisa memecah belah bangsa sehingga harus ditangkal,” kata dia.
Terkait tahun politik, Danrem juga meminta anggota TNI di jajaran Korem untuk bersikap netral dalam semua tahapan pemilu. Hal tersebut sejalan dengan pesan dari Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat mengumpulkan semua Danrem se Indonesia di Bandung akhir pekan lalu. “Semua anggota TNI di Korem harus bersikap netral di Pilkada, Pileg, dan Pilpres,” ujarnya. (jay/saf)