Pemkab Kaji Situs Sentana Desa Macanan

MENGUNJUNGI : Tim dari Dinas Kebudayaan Karanganyar ditemani anggota DPRD Karanganyar, Supriyanto melihat Situs Sentana Desa Macanan.

JATENGPOS.CO.ID, KARANGANYAR  – Dusun Sentana Desa Macanan Kecamatan Kebakkramat memiliki situs yang diduga erat berkaitan dengan sejarah Pura Mangkunegaran di Bumi Intanpari. Tim dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Karanganyar melakukan pengecekan langsung terhadap situs yang masih dalam pengkajian tersebut.

Pantauan wartawan di lokasi itu terdapat sebuah bangunan rumah kecil dan di dalamnya terdapat tanah berundag besar dan kecil menyerupai makam. Warga sekitar meyakini itu merupakan pasarean sesepuh Desa Macanan. Suasana kuno begitu kental lantaran di sekitar situs dikelilingi rerimbun pohon asem dan pepohonan besar lainya.

Menurut salah satu warga sekitar yang juga merupakan anggota DPRD Karanganyar, Supriyanto menjelaskan, keberadaan situs seperti ini harus dilestarikan. Dia berkomitmen untuk memberikan aspirasinya. Hal itu sudah dibuktikan dengan melakukan penataan lingkungan sekitarnya.

Baca juga:  LDA Keraton Luruskan Sejarah Perjanjian Giyanti dan Jatisari

“Ini tadi ada kunjungan dari Dinas Kebudayaan Karanganyar, mereka siap memfasilitasi kegiatan di situs ini. Hanya saja di awal ini kita ingin menelusuri sejarahnya dulu. Ini penting untuk pengingat generasi selanjutnya,” terangnya pada wartawan, kemarin (16/6).
Politisi muda Partai Demokrat itu berharap situs ini bisa menjadi destinasi wisata dan mampu menggerakkan ekonomi warga. Namun, ditegaskan lagi bahwa pengetahuan sejarah situs ini untuk generasi pelanjut lebih utama.


“Saran dari Tim Dinas Kebudayaan tadi, kita diminta mengajukan permohonan untuk difasilitasi, dan sebagai anggota dewan saya juga akan memgusulkan anggaran, selanjutnya kita akan menelusuri literasi sejarahnya, serta mengaktifkan paguyuban untuk melestarikan tradisi di sekitar sini,” ungkapnya. (yas/rit)

Baca juga:  Solo Batik Fashion 2022 Angkat Kisah Batik Tiga Negeri “Culture UNITY Adiluhung Pesona Bangsa”