Pemkab Karanganyar Terus Gencarkan Sosialisi Bahaya Narkoba

Wakil Bupati Karanganyar Rohadi Widodo saat deklarasi Karanganyar Bebas Narkoba. FOTO : YASIN ABDULLAH/JATENGPOS.CO.ID

JATENGPOS.CO.ID, KARANGANYAR – Momentum satu abad Kabupaten Karanganyar menjadi tonggak penting untuk terus melakukan perlawanan terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba bagi generasi Bangsa di Bumi Intanpari. Program Karanganyar bebas narkoba terus digencarkan dan menggandeng berbagai pihak agar masyarakat dapat bersama-sama menjaga diri, keluarga dan lingkungan sekitar dari pengaruh buruk zat adiktif tersebut.

Ketua P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba) Kabupaten Karanganyar, Rohadi Widodo menyatakan program Karanganyar Bebas Narkoba terus disosialisasikan dan menggandeng berbagai pihak, seperti tokoh masyarakat, sektor pendidikan, Dharma Wanita, dan jajaran kepolisian. Apalagi, darurat bahaya narkoba sudah begitu jelas mengancam bangsa ini. Jangan sampai generasi masa depan rusak gara-gara hal yang sia-sia ini.

Baca juga:  Hutan di Lereng Gunung Sindoro Wonosobo Terbakar

“Momentum satu abad, menjadi tonggak penting bagi kita untuk terus menyatakan perlawanan terhadap narkoba. Khususnya generasi remaja kita, kita gencarkan sosialisasi dan ajak dalam berbagai kegiatan positif sehingga generasi bangsa tak terjerumus. Khusunya peran keluarga dan masyarakat untuk terus mengawasi itu yang effektif,” jelasnya pada wartawan kemarin.

Sosialisasi bahaya narkoba dilakukan dengan intens oleh Badan Kesbangpol bekerjasama dengan Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Karanganyar. Pihaknya mengadakan Sosialisasi Anti Narkoba Bersama P4GN di Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Kamis (02/11/2017). Peserta dalam acara ini adalah ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan, juga menghadirkan dua narasumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar dan Polres Karanganyar.

iklan

Dalam kesempatan itu Kepala Kesbangpol Karanganyar Agus Cipto Waluyo  menyampaikan, terdapat lima isu nasional yang sedang berkembang di Indonesia, yaitu disintegrasi, terorisme dan radikalisme, korupsi, media sosial, dan narkoba. Peredaran narkoba tidak hanya di daerah kota saja, namun sudah sampai ke plosok-plosok desa. Pecandunya tidak hanya pemuda saja, hingga orang tua bahkan anak-anak.

Baca juga:  BRUKK!! Talud Kuburan Longsor Jebol Dinding Rumah Maryono

“Saya prihatin dengan kabar pengguna narkoba seperti obat PCC itu, hanya satu saja sudah bisa membuat gila pengkomsumsinya. Upaya pencegahan narkoba harus kita mulai dari diri sendiri, keluarga, dan kemudian mengawasi lingkungan sekitar” tandasnya. (yas/saf).

iklan