JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Pelaksana harian atau Plh wali kota Semarang, Iswar Aminuddin menyampaikan mengenai pentingnya sentralisasi Pedagang Kaki Lima (PKL). Hal itu Iswar sampaikan saat dirinya memimpin Rapat Koordinasi Pendataan PKL di Kota Semarang, Selasa (28/3).
“Fisiknya semrawut, tata kelola semrawut, gak ada orang yang masuk. Tetapi kalau semuanya baik, bersih, dan tertata dengan rapi. Saya kira apa yang kita harapkan tentang Pendapatan Asli Daerah atau PAD pun, pasti akan meningkat,” terang Iswar di Situation Room Balai Kota Semarang.
Upaya pendataan PKL melalui Dinas Perdagangan dilakukan dalam rangka mengelola kembali pendapatan asli daerah. Iswar kembali menyampaikan bahwa pendapatan Kota Semarang tidak hanya lewat PKL. Sehingga kebersihan dan tata kelola PKL untuk kenyamanan wisatawan juga perlu diperhatikan.
“Kota ini tidak hanya dihidupi oleh PKL, jangan seperti hanya memburu pendapatan tetapi tidak dikelola dengan baik. Kota ini juga butuh tamu, butuh duit dari luar untuk masuk ke kota Semarang,” tegasnya.
“Kalau PKL tersentral dengan baik, kotanya jadi bersih dan dapat memonitor jumlah PKL. Langkah-langkah kebijakan yang dapat kita ambil untuk PKL juga lebih enak. Hubungan kita dengan masyarakat serta pengelola PKL juga lebih enak. Hubungan PKL dengan pemerintah juga enak. Bersinergi, itulah yang namanya suatu program,” imbuhnya.
Iswar juga membagikan contoh bagaimana pengelolaan PKL di Masjid Agung Kauman Semarang yang sangat tertata dengan baik karena tersentralisasi. “Yang kita dapat contoh seperti di alun-alun masjid Agung Semarang, itu asik. Masyarakat nyaman, panitia pengelola memberi keamanan kepada pengunjung, sampahnya tertata dengan baik, bersih,” ujar Iswar.
Pendataan PKL di Kota Semarang merupakan langkah pertama dalam upaya mensentralisasi PKL Kota Semarang. Kemudian langkah selanjutnya adalah memilih tempat untuk sentralisasi dan membuat kebijakan-kebijakan yang sesuai. Harapannya, PKL akan terdata, pengambilan kebijakan menjadi mudah, Kota Semarang menjadi bersih serta tertata, dan pendapatan asli daerah dapat naik secara signifikan.(akh)