
JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang sangat mengapresiasi kegiatan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) dan Muktamar PDFI (Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia) Tahun 2022 yang digelar di Hotel Gumaya Kota Semarang dengan tema “Standarisasi Pendidikan dan Layanan Kedokteran Forensik Menghadapi Era Society 5.0”.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekda Kota Semarang Iswar Aminuddin yang mewakili Plt. Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang berhalangan hadir lantaran ada kunjungan RI2 (Wakil Presiden) di Kota Semarang.
Dalam kesempatan tersebut ia menyampaikan bahwa kedokteran forensik memiliki peran penting dalam penegakan hukum dinegara ini, khususnya untuk beberapa kasus-kasus tertentu. Pemkot Semarang sangat mengapresiasi kegiatan PIT dan Muktamar yang digelar tersebut, ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan anggota PDFI dalam rangka melakukan tugas-tugasnya.
“Kedokteran forensik ini kan memiliki peran penting dalam hal memberikan ketarangan medis yang menyangkut penegakan hukum, ikut andil dalam mengungkap sebuah kasus. Jadi kedokteran forensik ini harusnya mendapat apresiasi terhadap kinerjanya, apalagi selama ini banyak kasus-kasus besar yang melibatkan forensik. Harapan kami dengan adanya PIT dan Muktamar tersebut kedokteran forensik semakin hebat dan maju,” ungkapnya mewakili Mbak Ita sapaan akrab Plt. Walikota Semarang Jumat (18/11).
Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiata PIT dan Muktamar PDFI Tahun 2022 dr. Tuntas Dhanardhono MSi. Med, MH,Sp.FM menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemkot Semarang dengan kegiatan PDFI. Kegiatan PIT merupakan agenda setiap tahun sementara untuk Muktamar diadakan tiga tahun sekali dengan agenda utama memilih PDFI untuk periode selanjutnya. Ada sekitar 220 dokter forensik seluruh Indonesia yang hadir dalam kesempatan tersebut.
Menurut dr. Tuntas bahwa PIT secara umum kegiatannya adalah seminar atau webinar dan juga workshop yang membahas perkembangan kedokteran forensik. Selain itu, PIT juga sebagai ajang bertukar informasi antar dokter forensik khususnya berkaitan dengan kasus-kasus dibeberapa daerah. PDFI juga menghadirkan narasumber dari beberapa negara seperti Jepang dan Inggris, ada yang datang langsung, ada pula secara daring.
“PIT adalah forum ilmiah, dimana kami saling berdiskusi terkait kedokteran forensik, selain itu juga terkait kasus-kasus dibeberapa daerah yang dapat diangkat. Lebih banyak kegiatannya adalah webinar dan workshop,” katanya.
Untuk Muktamar sendiri agenda utamanya adalah memilih Ketua PDFI periode yang selanjutnya, saat ini Ketua PDFI periode 2019-2022 adalah dr. Dr. Ade Firmansyah. Kala itu dr. Ade sempat viral saat memberikan statment dalam kasus kematian Brigadir Yosua. Ada Lima kandidat yang akan menggantikan dr. Ade dalam Muktamar PDFI tahun 2022 yang akan dilaksanakan pada Sabtu (19/11).
“Ada Lima kandidat yang akan maju dalam bursa pemilihan Ketua PDFI untuk periode 2022-2025 dalam Muktamar tahun 2022 ini,” paparnya. Diantaranya dr. Asan Potrus, Prof dr Dr. Dedi Afandi, dr. Hengky, dr. M Zaenuri Syamsu Hidayat, dan dr. Nabil Bahasan,” paparnya.(akh)